;

Abstrak


Evaluasi Keragaan Agronomi dan Analisis Molekuler Galur Mutan Padi Varietas Mentik Wangi (Oryza sativa L) Hasil Pengeditan Gen OSSWEET11


Oleh :
Muhammad Aji Cahyadi - S612308001 - Fak. Pertanian

Hawar daun bakteri merupakan penyakit yang sangat merusak dan menimbulkan kerugian besar bagi keberlangsungan budidaya padi. Tanaman padi varietas lokal seperti Mentik Wangi meskipun memiliki berbagai keunggulan namun tidak tahan terhadap serangan penyakit hawar daun bakteri. Hawar daun bakteri disebabkan oleh bakteri patogen Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) yang menarget promoter gen penyebab kerentanan OSSWEET11. Teknologi CRISPR/Cas9 dapat menginduksi resistensi dengan cara memutasi promoter gen tersebut, sehingga tidak dapat dikenali oleh Xoo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati keragaan agronomi dan melakukan analisis molekuler terhadap galur mutan generasi T1 padi varietas Mentik Wangi hasil pengeditan genom menggunakan CRISPR/Cas9 sehingga diharapkan pada generasi T1, mutasi yang diinduksi oleh CRISPR/Cas9 tetap terwariskan tanpa menimbulkan efek pleiotropik akibat mutasi gen tersebut  terhadap performa agronomi dan hasil pada galur-galur mutan yang diujikan. Penelitian ini menggunakan benih padi T1 yang telah dihasilkan dari tetua-tetua T0. Penelitian ini dirancang dalam rancangan penelitian sederhana. Data-data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan uji dunnet untuk membandingkan antara galur-galur mutan dengan tetua tipe liar non-mutannya. Lokasi penelitian adalah rumah kaca C Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini berlangsung dari bulan februari hingga bulan agustus 2024. Hasil pengamatan terhadap peubah-peubah agronomis seperti tinggi tanaman, jumlah anakan, umur berbunga, dan bobot gabah per rumpun menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata antara galur-galur mutan dengan tetua tipe liar non-mutannya. Dari hasil analisis molekuler menggunakan PCR diketahui bahwa semua individu tanaman yang diujikan dalam penelitian ini sudah tidak membawa elemen transgenik berupa gen Hpt sebagaimana yang diharapkan, kemudian untuk deteksi gen Cas9 semua individu kecuali satu diketahui masih membawa gen Cas9. Hal ini berarti mutasi yang dilakukan terhadap gen yang mengatur kerentanan terhadap hawar daun bakteri tidak menimbulkan efek yang merugikan terhadap sifat-sifat agronomis tanaman, sehingga mutasi terhadap gen kerentanan dapat menjadi salah satu alternatif pemuliaan untuk menghasilkan tanaman padi toleran hawar daun bakteri.