;
Kontribusi PDRB sektor pertanian, kehutanan terhadap
perekonomian di Jawa Tengah termasuk salah satu yang tertinggi. Tetapi tingkat
kemiskinan penduduk disektor ini juga tinggi. Hal ini bisa dilihat dari jumlah
penduduk di pedesaan daripada di perkotaan. Penduduk di pedesaan mayoritas
bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pembangunan ekonomi di
sektor ini akan secara tidak langsung mengurangi kemisikinan di Provinsi Jawa
Tengah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat perananan sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap perekonomian di Jawa Tengah untuk
melihat posisi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di dalam perekonomian
Jawa Tengah sehingga bisa disusun strategi untuk mengembangkan sektor ini.Penelitian
menggunakan analisis Location Quotient
(LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ)
analisis Shift Share, Shift Share Esteban Marquillas, Tipologi
Klassen dan Analisis Keterkaitan ke depan dan ke belakang tabel Input-Output
(IO).
Berdasarkan analisis LQ dan DLQ menunjukkan bahwa sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan sektor basis di Provinsi Jawa Tengah, tetapi sektor
nonbasis dimasa mendatang. Subsektor yang merupakan subsektor basis sekarang
dan dimasa mendatang adalah subsektor peternakan. Hasil analisis Shift share menunjukkan bahwa komponen pertumbuhan national
memberikan efek positif terhadap perkembangan ekonomi sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan. Komponen pertumbuhan proportional menunjukkan bahwa
sektor pertanian, kehutanan dan perikanan termasuk sektor yang pertumbuhannya
lambat, sedangkan subsektor yang pertumbuhannya cepat adalah subsektor
perikanan. Komponen pertumbuhan pangsa wilayah menunjukkan bahwa subsektor yang
mempunyai daya saing adalah subsektor peternakan. Analisis Shift Share Esteban
Marquillas menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan tidak mempunyai
keunggulan kompetitif tetapi mempunyai spesialisasi. Sedangkan subsektor
peternakan merupakan satu-satunya subsektor yang merupakan subsektor yang
mempunyai keunggulan kompetitif dan terspesialisasi. Tipologi Klassen
menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan termasuk kedalam
kuadran III, yang artinya sektor yang berkembang.
subsektor yang termasuk kuadran I atau subsektor maju adalah subsektor
peternakan. Berdasarkan analisis keterkaitan ke belakang sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan merupakan sektor dengan nilai keterkaitan kebelakang
yang tinggi, artinya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mampu mendorong
pertumbuhan output sektor hulunya sebagai input dengan meningkatkan outputnya.
Subsektor peternakan merupakan subsektor dengan nilai keterkaitan kebelakang
tertinggi dibandingkan subsektor yang lainnya. Nilai keterkaitan kedepan sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan tidak tinggi, artinya sektor ini kurang mampu mendorong pertumbuhan output
sektor hilirnya yang menggunakan input sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan. Subsektor dengan nilai keterkaitan kedepan tertinggi yaitu tanaman
pangan.
Berdasar penelitian ini rekomendasi yang dapat diberikan adalah(1)untuk memacu pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dapat dilakukan dengan memprioritaskan pada subsektor peternakan (2)untuk memacu produksi di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dapat dilakukan dengan menarik para investor, intensifikasi pertanian dengan mengoptimalkan teknologi dan inovasi budidaya komoditas pertanian. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga perlu mencari solusi agar lahan pertanian produktif tetap terjaga. (3) Untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas SDM petani, peningkatan kelembagaan petani yang telah ada di setiap desa untuk meningkatkan daya tawar petani di pasar, peningkatan daya saing komodtas unggulan melalui standarisasi produk.