Abstrak


Masyarakat Multikultural: Harmoni Antar Umat Islam dan Kristen Dai Desa Prenggan, Sanggarahan, Grogol, Sukoharjo


Oleh :
Nur Chusnaini - K8420055 - Fak. KIP

<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US ZH-CN X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman",serif; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} </style> <![endif]-->

Penelitian ini mengkaji harmoni antar umat beragama Islam dan Kristen di Desa Prenggan, Kelurahan Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi yang diterapkan masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah Desa Prenggan. Penelitian ini menggunakan pendekatakn kualitatif dengan metode studi kasus untuk menggambarkan fenomena kerukunan yang terjalin dalam kehidupan masyarakat multikultural. Teknik analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, peyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan tokoh agama, pemerintah desa, serta masyarakat dari kedua kelomlok agama. Studi dokumentasi dan observasi lapangan juga digunakan untuk memperkuat validitas data. Teknik purposive sampling digunakan untuk menentukan subjek penelitian, sementara validasi data dilakukan melalui triangulasi seumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harmoni di desa Prenggan dicapai melalui strategi-strategi berikut : pertama, partsipasi aktif masyarakat dalam kegiatan sosial dan keagamaan, kedua penanaman nilai-multikultural sejak usia dini, ketiga mengimplementasikan prinsip toleransi dan Budi Luhur-Luhuring Budi masyarakat desa, keempat peran aktif tokoh agama dan pemerintah desa. Temuan ini sejalan dengan teori kontruksi sosial yang menekankan bahwa harmoni di Desa Prenggan merupakan hasil dari proses sosial yang diusahakan bersama.