Abstrak


Kreativitas Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Sejarah Di SMA Negeri 6 Surakarta


Oleh :
Rivaldi Agung Nugroho - K4418065 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis proses pembelajaran sejarah, (2) menganalisis kreativitas guru dalam proses pembelajaran sejarah, dan (3) mendeskripsikan hambatan yang dialami guru dalam meningkatkan kreativitas pembelajaran sejarah di SMA Negeri 6 Surakarta.

Penelitian ini merupakan kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah observasi proses pembelajaran sejarah, informasi hasil wawancara dari wakil kepala bagian kurikulum, guru sejarah, dan siswa, serta dokumen silabus dan RPP. Uji validitas data menggunakan triangulasi data dan metode. Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis Miles dan Huberman.

Hasil penelitian menunjukkan (1) proses pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 6 Surakarta pada tahap perencanaan dilakukan guru-guru sejarah dengan membuat program tahunan, program semester, silabus, bahan ajar, media, dan alat pembelajaran. Dalam tahap pelaksanaan, guru sejarah melakukan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. (2) Kreativitas guru dalam proses pembelajaran sejarah dengan cara penggunaan sumber pembelajaran yang bervariasi; penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan disesuaikan dengan kondisi siswa, waktu pembelajaran, serta relevansi materi pelajaran; mengembangkan lingkungan fisik dengan menitikberatkan pada penataan kursi untuk meningkatkan interaksi siswa dan memanfaatkan teknologi; dialog terbuka, diskusi, dan penerimaan kritik; penggunaan media pembelajaran yang berbasis TIK seperti power point, video, dan QR Barcode; menjadikan bahan ajar yang menantang dan relevan; penggunaan tes harian atau tes kecil yang dapat merangsang pemikiran kritis dan kemampuan analisis; dan memastikan bahwa setiap siswa dapat belajar sesuai dengan gaya dan preferensinya masing-masing. (3) Hambatan yang dialami guru dalam meningkatkan kreativitas pembelajaran sejarah meliputi hambatan dari dalam diri guru (faktor intern) antara lain faktor dari usia guru yang tidak muda lagi sehingga mudah kelelahan, suara guru yang serak, dan ketidakberanian guru dalam mengambil risiko. Sedangkan faktor dari luar (faktor ekstern) meliputi faktor sarana dan prasarana yang belum mendukung, karakteristik siswa yang berbeda-beda, ketergantungan siswa pada internet, dan padatnya waktu mengajar guru sehingga tidak ada waktu lagi untuk membuat media pembelajaran.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah guru Sejarah di SMA Negeri 6 Surakarta sudah kreatif dalam pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran sejarah. Namun, belum sepenuhnya menunjukkan kreativitas dalam perencanaan pembelajaran sejarah.