Penelitian
ini bertujuan untuk: (1) menganalisis proses pembelajaran sejarah, (2)
menganalisis kreativitas guru dalam proses pembelajaran sejarah, dan (3)
mendeskripsikan hambatan yang dialami guru dalam meningkatkan kreativitas
pembelajaran sejarah di SMA Negeri 6 Surakarta.
Penelitian ini merupakan
kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah observasi proses
pembelajaran sejarah, informasi hasil wawancara dari wakil kepala bagian
kurikulum, guru sejarah, dan siswa, serta dokumen silabus dan RPP. Uji
validitas data menggunakan triangulasi data dan metode. Selanjutnya data
dianalisis menggunakan analisis Miles dan Huberman.
Hasil penelitian
menunjukkan (1) proses pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 6 Surakarta pada tahap
perencanaan dilakukan guru-guru sejarah dengan membuat program tahunan, program
semester, silabus, bahan ajar, media, dan alat pembelajaran. Dalam tahap
pelaksanaan, guru sejarah melakukan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. (2) Kreativitas guru dalam proses pembelajaran sejarah dengan
cara penggunaan sumber pembelajaran yang bervariasi; penggunaan metode
pembelajaran yang bervariasi dan disesuaikan dengan kondisi siswa, waktu
pembelajaran, serta relevansi materi pelajaran; mengembangkan lingkungan fisik
dengan menitikberatkan pada penataan kursi untuk meningkatkan interaksi siswa
dan memanfaatkan teknologi; dialog terbuka, diskusi, dan penerimaan kritik;
penggunaan media pembelajaran yang berbasis TIK seperti power point, video, dan QR
Barcode; menjadikan bahan ajar yang menantang dan relevan; penggunaan tes
harian atau tes kecil yang dapat merangsang pemikiran kritis dan kemampuan
analisis; dan memastikan bahwa setiap siswa dapat belajar sesuai dengan gaya
dan preferensinya masing-masing. (3) Hambatan yang dialami guru dalam
meningkatkan kreativitas pembelajaran sejarah meliputi hambatan dari dalam diri
guru (faktor intern) antara lain faktor dari usia guru yang tidak muda lagi
sehingga mudah kelelahan, suara guru yang serak, dan ketidakberanian guru dalam
mengambil risiko. Sedangkan faktor dari luar (faktor ekstern) meliputi faktor
sarana dan prasarana yang belum mendukung, karakteristik siswa yang
berbeda-beda, ketergantungan siswa pada internet, dan padatnya waktu mengajar
guru sehingga tidak ada waktu lagi untuk membuat media pembelajaran.
Kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah guru Sejarah di SMA Negeri 6 Surakarta sudah kreatif
dalam pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran sejarah. Namun, belum sepenuhnya
menunjukkan kreativitas dalam perencanaan pembelajaran sejarah.