Tingkat kegagalan startup di fase awal wirausaha sangat tinggi,
dengan hanya sekitar 10% yang mampu bertahan dalam 10 tahun pertama.
Inkubator bisnis berperan penting dalam mendukung keberlangsungan
usaha melalui berbagai layanan, seperti infrastruktur bisnis, perencanaan
bisnis, akses pendanaan, dan jejaring. Penelitian ini bertujuan menentukan
prioritas layanan yang dapat mendukung tenant pada fase wirausaha
pemula di UPT Solo Technopark, sebagai salah satu lembaga inkubasi di
Indonesia. Dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP), penelitian ini mengidentifikasi empat kriteria utama, yaitu
infrastruktur bisnis, pendampingan bisnis, akses permodalan bisnis, serta
jejaring dan kolaborasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa layanan seperti
fasilitasi akses modal ke lembaga pemerintahan, branding, kemitraan bisnis
dengan pengusaha, akses internet, dan fasilitasi pendanaan ke investor
menjadi prioritas tertinggi berdasarkan kebutuhan tenant. Selain itu, dari
perspektif manajerial, prioritas utamanya adalah fasilitasi akses modal ke
lembaga pemerintahan, pembuatan BMC dan business plan, dan business
matching. Penelitian ini menyarankan inkubator bisnis untuk fokus pada
layanan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik tenant, meningkatkan
kolaborasi jejaring, dan memperkuat kapasitas manajerial untuk
mendukung keberlanjutan usaha tenant.