Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji dan menemukan bukti empiris terkait pengaruh return on asset, debt to equity ratio, earning per share, dan price to earning ratio terhadap harga saham perusahaan LQ45 tahun 2020 2023. Penelitian ini merupakan studi empiris yang menggunakan perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan berada dalam indeks LQ45 dengan periode penelitian 2020-2023. Perusahaan yang berada dalam indeks LQ45 dianggap memberikan sinyal positif kepada investor karena terdiri dari saham saham perusahaan dengan kinerja yang sangat baik. Kinerja keuangan yang solid menarik minat investor untuk berinvestasi dalam saham perusahaan tersebut, yang pada akhirnya dapat mendorong kenaikan harga saham. Populasi dari penelitian ini sebanyak 104 sampel. Metode sampel yang digunakan pada penelitian ini merupakan purposive sampling. Data yag digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis model regresi linear berganda.
Penelitian ini menggunakan 4 variabel sekaligus menjadi proksi pengukuran yaitu return on asset, debt to equity ratio, earning per share, dan price to earning ratio. Untuk harga saham diukur dengan menggunakan berdasarkan harga penutupan (closing price) setelah laporan tahunan perusahaan dipublikasikan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham. Dengan demikian debt to equity ratio tidak dapat memberikan sinyal kepada investor dalam pengambilan keputusan investasi. Sedangkan, return on asset, earning per share dan price to earning ratio berpengaruh positif terhadap harga saham. Dengan demikian, return on asset, earning per share dan price to earning ratio dapat memberikan sinyal kepada investor dalam pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor lebih cenderung mempertimbangkan kinerja return on asset, earning per share dan price to earning ratio sebagai faktor yang dapat mempengaruhi keputusan investasi serta menyebabkan fluktuasi harga saham.