;
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan model konseptual untuk desain jaringan rantai pasokan proses daur ulang baterai Nickel Manganese Cobalt (NMC) kendaraan listrik. Daur ulang baterai yang sudah habis masa pakainya diperlukan untuk mengurangi risiko pasokan material, mengurangi permintaan akan material baru, dan mengurangi dampak lingkungan dan kesehatan yang berbahaya. Limbah baterai Lithiumion mengandung bahan kimia beracun dan mudah terbakar. Kami mengembangkan model matematis untuk menentukan alokasi produk daur ulang multi-produk dari berbagai pemasok dan entitas terkait lainnya seperti produsen dan tempat pembuangan akhir selama beberapa periode. Pendirian fasilitas daur ulang dianalisis dengan menggunakan analisis kelayakan investasi tekno-ekonomi, dan lokasi fasilitas ditentukan dengan menggunakan metode Load distance. Permasalahan dalam jaringan rantai pasok proses daur ulang diformulasikan dalam model Mixed Integer Linear Programming (MILP). Fungsi tujuan dari MILP adalah memaksimalkan keuntungan dari fasilitas daur ulang. Studi kasus dari penelitian ini adalah daur ulang limbah baterai NMC dari pengguna akhir kendaraan listrik di Pulau Jawa, Indonesia. Disimpulkan bahwa pendirian fasilitas daur ulang layak dilakukan. Hasil optimasi MILP menunjukkan bahwa model yang diusulkan menghasilkan solusi yang optimal secara global untuk mengalokasikan limbah baterai NMC dari pusat pengumpulan yang dikirim ke fasilitas daur ulang. Selain itu, jumlah alokasi yang optimal menghasilkan daur ulang bahan nikel, mangan, dan kobalt untuk manufaktur dan limbah ke tempat pembuangan akhir. Hasil optimasi menunjukkan total keuntungan dan biaya fasilitas daur ulang selama beberapa periode. Analisis keberlanjutan melalui aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan berdasarkan karbon yang dihasilkan dari fasilitas daur ulang.