Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara tingkat solidaritas, tingkat konformitas terhadap tindakan cancel culture penggemar K-Pop di Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori solidaritas oleh Emile Durkheim dan Teori Fungsionalisme Struktural oleh Talcott Parsons. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan metode survey dengan jenis penelitian eksplanatori (explanatory research). Pengumpulan data menggunakan kuesioner secara online. Populasi dalam penelitian ini adalah penggemar K-Pop yang mengikuti akun X @starfess (977.853 akun), dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang. Teknik analisis data yang dilakukan menggunakan tabulasi data dan statistik korelasi uji (uji korelasi product moment, korelasi parsial product moment, dan korelasi ganda) yang dibantu dengan program Statistical Package for the Social Science for Windows atau SPSS for Windows versi 25.0.
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat solidaritas dengan tingkat konformitas sehingga sesuai dengan teori solidaritas oleh Emile Durkheim dengan hasil sebesar rxz = 0,777 yang berkategori kuat. Selanjutnya, terdapat hubungan antara tingkat konformitas dengan tindakan cancel culture yang sesuai dengan teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons dengan hasil sebesar rzy = 0,366 sehingga terkategori rendah. Terdapat juga hubungan antara tingkat solidaritas dengan tindakan cancel culture yang juga sesuai dengan teori fungsionalisme struktural oleh Talcott Parsons dengan hasil sebesar rxy = 0,330 yang berkategori rendah. Adapun, hubungan antara tingkat solidaritas dengan tindakan cancel culture melalui tingkat konformitas penggemar K-Pop di Indonesia sebesar rxy.z = 0,078 dan memiliki hubungan yang tidak murni. Di dalam populasi, tingkat solidaritas, tingkat konformitas, dan tindakan cancel culture memiliki hubungan bersama-sama sebesar Ry.xz = 0,375 yang terkategori rendah. Terbuktinya hubungan-hubungan tersebut memberikan penjelasan bahwa teori solidaritas Emile Durkheim dan teori fungsionalisme struktural oleh Talcott Parsons mampu menghubungkan ketiga variabel tersebut secara bersama-sama.