Kelarutan gas hidrogen pada pengelasan aluminium menyebabkan porositas yang akan menurunkan kekuatan dan ketahanan fatik sambungan las. Penelitian ini mengkaji pengaruh pemberian getaran dengan frekuensi; 0 Hz, 10 Hz, 30 Hz, dan 50 Hz pada saat proses pengelasan dissimilar metals antara AA5083 dan AA6061 terhadap sifat fisik, mekanik, tegangan sisa, dan laju perambatan fatik. Hasil pengujian menunjukkan frekuensi 50 Hz menghasilkan distribusi butir lebih homogen dengan ukuran equiaxed dendrites lebih halus, meningkatkan ultimate tensile strength (UTS) sebesar 2,21%, dan regangan dari 12,54% menjadi 15,28%. Energi impak meningkat dari 7,70 Joule menjadi 8,10 Joule, serta tegangan sisa permukaan pada weld metal menurun sebesar 110,9 MPa dibandingkan pengelasan tanpa pemberian getaran. Pada pengujian fatik, frekuensi 50 Hz menghasilkan konstanta Paris (m) terkecil 2,99 dan nilai C terbesar 5x10-11, sehingga memperlambat laju perambatan retak fatik dan pertumbuhan retak awal.
