Perum Bulog Cabang Surakarta berperan dalam menjamin persediaan beras guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Perum Bulog mengimplementasikan kebijakan terutama dalam pengadaan, penyimpanan, dan distribusi pangan pokok. Tujuan penelitian ialah melakukan analisis pada jumlah persediaan beras komersial di Perum Bulog Cabang Surakarta ditinjau dari kuantitas pemesanan beras optimal, frekuensi pembelian optimal, persediaan pengaman, dan penentuan titik pemesanan kembali. Pengumpulan data memakai observasi, wawancara, pencatatan, dan dokumentasi. Analisis data dilaksanakan memakai metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP). Hasil penelitian menampilkan jumlah pemesanan ekonomis tertinggi berada di Gudang Meger sebesar 88.765 kg sedangkan pemesanan ekonomis ternedah berada di Gudang Triyagan sebesar 61.002 kg. Frekuensi pembelian beras komersial yang optimal di perum Bulog Cabang Surakarta dengan penerapan metode EOQ adalah sebanyak 99 kali dalam setahun pada Gudang Ngabeyan. Titik pemesanan kembali tertinggi berada di gudang Ngabeyan sebesar 1.348.023,67 kg dan titik pemesanan kembali terendah berada di gudang Gedong yaitu 66.204,62 kg. Persediaan pengaman tertinggi berada di gudang Ngabeyan sebesar 1.200.300,43 kg dan terendah berada di gudang Gedong yaitu 63.373,36 kg. Metode EOQ berhasil mengurangi total biaya persediaan dari rata-rata Rp 167 juta menjadi Rp 116 juta.