Rekayasa nilai bertujuan mengidentifikasi cara menurunkan biaya produksi. Studi dilakukan pada pembangunan Gereja Isa Almasih (GIA) Magelang yang menghadapi kendala kapasitas ruang ibadah karena pertumbuhan jemaat. Proyek ini membutuhkan biaya besar, sehingga gereja sulit merencanakan kegiatan perayaan ibadah. Penelitian bertujuan mengoptimalkan biaya pembangunan dengan mutu yang setara atau lebih baik, melalui tahapan informasi, kreatif, analisis, dan perencanaan. Data diperoleh dari pihak kontraktor, catatan proyek, dan studi pustaka. Metode analisis menggunakan Value Engineering (VE) dengan pendekatan sistematis dan terorganisir. Penelitian yang dilakukan terbagi dalam beberapa fase tahapan. Tahapan-tahapan kerja ini meliputi Tahapan Informasi, Tahapan Kreatif, Tahapan Analisis, Tahapan Perencanaan. Fokus penelitian adalah pekerjaan plat lantai, membandingkan plat beton konvensional, plat beton pracetak dan plat bondek sebagai alternatifnya. Analisis difokuskan pada biaya, durasi pekerjaan, dan mutu pekerjaan. Plat konvensional membutuhkan biaya sebesar Rp131.450.021, plat pracetak sebesar Rp 175.127.434, dan plat bondek sebesar Rp128.951.416. Plat konvensional membutuhkan durasi pekerjaan selama 26 hari, plat pracetak selama 17 hari, dan plat bondek selama 22 hari. Kemudian dilakukan analisis mutu untuk kontrol kualitas desain alternatif yang diajukan. Analisis menunjukkan plat pracetak mempercepat durasi tetapi memiliki biaya lebih mahal, sementara plat bondek menekan biaya dan waktu. Biaya pekerjaan plat lantai pada desain awal adalah senilai Rp 131.450.021 dari total biaya proyek sebesar Rp 4.163.782.961. Biaya pekerjaan plat lantai pada alternatif desain yang telah diefisienkan menggunakan metode Value Engineering adalah senilai Rp 128.951.416 dari biaya desain proyek sebelumnya sebesar Rp 131.450.021. Selisih biaya pekerjaannya adalah senilai Rp 2.498.605 atau 1,9% lebih rendah dari biaya proyek awal.