Penelitian ini
bertujuan untuk (1) mengestimasi nilai Willingness
to Pay (WTP) masyarakat Kota Surakarta dalam upaya pengurangan jejak
karbon, (2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi nilai WTP masyarakat,
dan (3) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi Willingness to Decrease Carbon Footprint (WDC). Penelitian
dilakukan di lima kelurahan di Kota Surakarta, yaitu Mojosongo, Sumber,
Jayengan, Serengan, dan Sondakan. Metode yang digunakan meliputi Contingent Valuation Method (CVM),
regresi linier berganda, dan Principal
Component Analysis (PCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
nilai WTP masyarakat Kota Surakarta adalah Rp 35.500 per tahun. Nilai ini
mencerminkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kontribusi finansial
untuk mitigasi perubahan iklim, melalui efisiensi energi, pengelolaan limbah,
perubahan pola konsumsi, transportasi ramah lingkungan, dan tempat tinggal
berkelanjutan. Analisis regresi mengungkap bahwa variabel usia, tingkat
pendidikan, pendapatan, jumlah jejak karbon, dan pengetahuan masyarakat tentang
jejak karbon secara signifikan memengaruhi WTP. Analisis PCA menunjukkan bahwa
faktor utama yang memengaruhi WDC adalah preferensi masyarakat dalam efisiensi
energi, pengelolaan limbah, dan konsumsi makanan, yang secara bersama-sama
menjelaskan 49,7% variabilitas. Preferensi untuk tempat tinggal berkelanjutan
dan transportasi ramah lingkungan menjadi faktor utama kedua, menjelaskan 21,7%
variabilitas. Tingkat kesediaan masyarakat untuk mengurangi jejak karbon secara
keseluruhan berada dalam kategori "sedang". Kelurahan Jayengan
memiliki indeks WDC tertinggi sebesar 1,30, diikuti oleh Sumber (1,19),
Semanggi (1,14), serta Sondakan dan Mojosongo dengan indeks terendah
masing-masing sebesar 1,10. Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting
bagi perumusan kebijakan yang lebih efektif dalam mengurangi jejak karbon di
tingkat lokal.