Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan frekuensi preventive maintenance pada komponen kritis mesin packer fasilitas produksi di PT Semen Indonesia. Pada langkah pertama, penelitian ini menggunakan metode Best-Worst Method (BWM) dan Preference Ranking Organization Method for Enriched Evaluation II (PROMETHEE II) untuk mengidentifikasi komponen-komponen kritis mesin packer dengan menggunakan 5 kriteria utama dan 15 subkriteria. Pada langkah kedua, kerangka kerja analitis yang ditetapkan oleh Niu dkk. (2021) diterapkan untuk mengevaluasi frekuensi preventive maintenance komponen kritis yang telah ditentukan. Komponen PM01, TO01, BC04, dan BC05 ditetapkan sebagai komponen kritis dari mesin packer berdasarkan evaluasi nilai global flows. Hasil yang diperoleh dari running model preventive maintenance menunjukkan bahwa, di antara keempat komponen kritis mesin packer, hanya komponen PM01 yang dianggap tepat untuk dilakukan tindakan preventive maintenance sebanyak dua kali dalam satu siklus (90 hari). Komponen lainnya lebih tepat dilakukan tindakan corrective maintenance. Upaya penelitian selanjutnya harus memasukkan metrik kualitatif, seperti dampak keselamatan, dalam model preventive maintenance yang digunakan untuk mendapatkan hasil dan analisis yang lebih relevan.