Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergerakan enam nilai tukar
mata uang negara-negara ASEAN terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) selama
krisis geopolitik global seperti konflik Timur Tengah dan agresi Rusia-Ukraina.
Studi ini menggunakan teknik Vector Error
Correction Model (VECM) dan simulasi stokastik metode Monte Carlo untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasi nilai tukar, seperti
inflasi domestik, harga minyak global, dan suku bunga AS. Hasilnya menunjukkan bahwa fluktuasi
nilai tukar terutama dipengaruhi oleh faktor domestik, meskipun pengaruh
variabel eksternal seperti harga minyak dan suku bunga AS tetap signifikan di
beberapa negara. Mata uang seperti IDR dan VND bersifat fluktuatif, sementara
SGD, THB, dan MYR relatif stabil. Suku bunga AS memiliki dampak terbesar terhadap
peso dan dong Vietnam, sementara harga minyak memiliki dampak kecil di semua
negara kecuali Malaysia dan Thailand. Analisis impulse response function (IRF) menunjukkan bahwa fluktuasi awal
akibat guncangan eksternal cenderung tetap stabil selama beberapa periode.
Simulasi Stokastik Monte Carlo memperkirakan bahwa mata uang seperti IDR dan
VND lebih fluktuatif dan karena itu memerlukan lebih banyak perhatian terhadap
mitigasi risiko. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi kebijakan moneter
dan fiskal di negara-negara ASEAN, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan
inflasi dan fluktuasi nilai tukar. Studi ini juga menyoroti pentingnya
diversifikasi ekonomi dan stabilitas domestik dalam menghadapi ketidakpastian
global.