Dalam program Super Tangguh perlu dilakukan kerja sama antara perpustakaan dengan mitra lain untuk menjalankan kegiatan-kegiatan di Kelurahan Kecandran, sehingga penulis tertarik untuk menggali lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui program super tangguh yang menjadi kegiatan berbasis inklusi sosial beserta hambatan yang dialami dalam melaksanakan program tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dari penelitian ini adalah pustakawan bidang pembinaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan model analisis Miles and Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga telah menerapkan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial melalui program Satu Organisasi Perangkat Daerah Bertanggung jawab Penuh (Super Tangguh). Kegiatan dalam program Super Tangguh yang telah dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga yaitu, kegiatan kelas literasi yang berupa pelatihan pengolahan kopi dan digital marketing serta pelatihan pengelolaan perpustakaan sekolah di SD Negeri Kecandran 01. Dalam program ini terdapat pemberdayaan masyarakat dan peningkatan aksesibilitas kebutuhan informasi masyarakat. Kendala dalam program ini, yaitu keterbatasan tenaga sumber daya manusia sehingga menghambat kegiatan pelayanan program Super Tangguh.