Abstrak


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI PENGUKURAN DALAM KERJA ILMIAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X E-8 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO


Oleh :
Bella Radisa Cahyaning - K2320020 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas E-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi Pengukuran dalam Kerja Ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Kemmis Mc Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X E-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo. Data diperoleh melalui teknik observasi, tes keterampilan proses sains (KPS), dan dokumentasi, yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada semua indikator keterampilan proses sains, yaitu mengamati, mengajukan hipotesis, mengajukan pertanyaan, merancang dan melaksanakan percobaan, mengelompokkan, menafsirkan, dan mengomunikasikan hasil. Pada pra-siklus, persentase ketercapaian semua indikator berada di bawah target ketercapaian 75%. Setelah tindakan siklus I, keterampilan proses sains siswa meningkat dengan rata rata persentase ketercapaian 70,35?ri hasil observasi dan 65,13?ri tes. Pada siklus II, persentase ketercapaian semua indikator mencapai bahkan melampaui target ketercapaian. Rata-rata persentase ketercapaian keterampilan proses sains pada siklus II adalah sebanyak 84,45?ri hasil observasi dan 80,67?ri tes. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model inkuiri terbimbing pada pembelajaran materi Pengukuran dalam Kerja Ilmiah telah dilaksanakan dalam dua siklus untuk dapat meningkatkan KPS siswa kelas X E-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo. Saran untuk mempertahankan KPS yang telah dikembangkan siswa, guru mempertahankan pembelajaran yang berpusat pada siswa seperti pembelajaran berbasis inkuiri, membangun budaya bertanya dan berdiskusi, serta melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap KPS.