Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas E-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo
melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi Pengukuran
dalam Kerja Ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan model Kemmis Mc Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap
siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X E-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo.
Data diperoleh melalui teknik observasi, tes keterampilan proses sains (KPS),
dan dokumentasi, yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada semua indikator
keterampilan proses sains, yaitu mengamati, mengajukan hipotesis, mengajukan
pertanyaan, merancang dan melaksanakan percobaan, mengelompokkan, menafsirkan,
dan mengomunikasikan hasil. Pada pra-siklus, persentase ketercapaian semua
indikator berada di bawah target ketercapaian 75%. Setelah tindakan siklus I,
keterampilan proses sains siswa meningkat dengan rata rata persentase
ketercapaian 70,35?ri hasil observasi dan 65,13?ri tes. Pada siklus II,
persentase ketercapaian semua indikator mencapai bahkan melampaui target
ketercapaian. Rata-rata persentase ketercapaian keterampilan proses sains pada
siklus II adalah sebanyak 84,45?ri hasil observasi dan 80,67?ri tes. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah penerapan model inkuiri terbimbing pada pembelajaran
materi Pengukuran dalam Kerja Ilmiah telah dilaksanakan dalam dua siklus untuk
dapat meningkatkan KPS siswa kelas X E-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo. Saran untuk
mempertahankan KPS yang telah dikembangkan siswa, guru mempertahankan
pembelajaran yang berpusat pada siswa seperti pembelajaran berbasis inkuiri,
membangun budaya bertanya dan berdiskusi, serta melakukan evaluasi
berkelanjutan terhadap KPS.