Herpetofauna merupakan kelompok satwa yang berperan penting dalam ekosistem sebagai indikator lingkungan. Air menjadi faktor yang berpengaruh besar terhadap keberadaan herpetofauna. Kawasan karst memiliki karakteristik bentang alam yang unik dan mempengaruhi keberadaan air. Konservasi air perlu dilakukan untuk menjaga keberadaan herpetofauna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keberadaan sungai sebagai sumber air utama bagi herpetofauna. Penelitian dilakukan di kawasan karts Wonogiri, Jawa Tengah, yang merupakan satu landscape karst penggunungan Sewu. Studi kasus Desa Wonodadi, Pracimantoro merupakan bagian dari kawasan karts. Penelitian dilakukan pada musim hujan (Januari-Februari) tahun 2023. Metode yang digunakan yaitu Visual Encounter Survey (VES) yang dipadukan dengan transek garis. Pengambilan data dilakukan pada tiga tutupan lahan yaitu riparian, ladang, dan hutan. Pemberian titik koordinat GPS dilakukan pada herpetofauna yang dijumpai dengan menghitung jarak terdekatnya antara herpetofauna dengan sungai. Hasil penelitian diketahui 6 famili dari 7 spesies kelas amfibi dan 7 famili dari 13 spesies kelas reptilia. Kesamaan dan perbedaan cacah spesies pada masing-masing plot bersifat acak. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi indeks keanekaragaman dengan jarak sungai adalah 0,03 (korelasi sangat rendah) sedangkan nilai korelasi intensitas perjumpaan herpetofauna dengan jarak sungai adalah -0,81 (korelasi berbanding terbalik sangat tinggi). Hal tersebut menunjukkan bahwa jarak sungai lebih berpengaruh pada intensitas temuan individu herpetofauna. Hasil clustering menunjukkan bahwa setiap plot pengamatan akan mengelompok sesuai tipe tutupan lahannya. Semakin dekat suatu habitat dengan sungai, semakin banyak pula intensitas herpetofauna yang dapat ditemukan. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga sungai di kawasan karst karena keberadaan kondisi airnya yang rentan.