Abstrak


Miskonsepsi Guru Pada Capaian Pembelajaran Menganalisis Produk Perundang-Undangan dan Mengevaluasi Ketidaksesuaian Antar Produk Perundang-Undangan dan Implikasinya Terhadap Penyusunan Modul Ajar (STUDI DI SMA NEGERI 4 SURAKARTA)


Oleh :
Fina Idamatus Silmi - K6419030 - Fak. KIP

Fina Idamatus Silmi. K6419030. Pembimbing I: Dr. Drs. Machmud Al-Rasyid., S.H., M.Si. Pembimbing II: Raharjo, S. Pd., M.Sc. MISKONSEPSI GURU PADA CAPAIAN PEMBELAJARAN MENGANALISIS PRODUK PERUNDANG-UNDANGAN DAN MENGEVALUASI KETIDAKSESUAIAN ANTARPRODUK PRUNDANG-UNDANGAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYUSUNAN MODUL AJAR (STUDI DI SMA NEGERI 4 SURAKARTA). Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta, Desember 2024.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis miskonsepsi guru Pendidikan Pancasila pada capaian pembelajaran menganalisis produk perundang-undangan dan mengevaluasi ketidaksesuaian antarproduk perundang-undangan pada modul ajar; (2) Menganalisis implikasi guru tentang pada capaian pembelajaran menganalisis produk perundang-undangan dan mengevaluasi ketidaksesuaian antarproduk perundang-undangan terhadap modul ajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, analisis dokumen serta observasi. Pengambilan subjek penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 4 Surakarta. Dalam konteks penelitian ini, untuk menentukan keabsahan data, pengujian menggunakan dua jenis triangulasi yaitu triangulasi data dan triangulasi metode. Hasil penelitian yang didapatkan adalah sebagai berikut. Pertama, Guru Pendidikan Pancasila Fase F SMA Negeri 4 Surakarta kurang mampu mengembangkan Capaian Pembelajaran “Menganalisis Produk Perundang-undangan dan Mengevaluasi Ketidaksesuaian Antarproduk Perundang-undangan” dikarenakan guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran pada modul ajar perlu menjabarkan lebih lanjut menjadi serangkaian tujuan pembelajaran yang bersifat operasional dan konkret, sehingga memudahkan peserta didik untuk mencapainya secara bertahap hingga akhir fase pembelajaran. Kedua, Guru Pendidikan Pancasila Fase F SMA Negeri 4 Surakarta dalam memahami capaian pembelajaran terdapat miskonsepsi capaian pembelajaran karena materi yang diberikan belum mencerminkan materi pembelajaran yang mampu mencapai kompetensi peserta didik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran (ideal) sebagai bentuk pemahaman capaian pembelajaran ”Menganalisis Produk Perundang-undangan dan Mengevaluasi Ketidaksesuaian Antarproduk Perundang-undangan”.