;
Penelitian ini
bertujuan, mendeskripsikan pengelolaan pendidikan
karakter berbasis budaya Jawa
Kraton Surakarta, dan faktor pendukung
serta penghambatnya di Sekolah Dasar Kasatriyan Surakarta.
Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif
deskriptif dengan strategi penelitian studi kasus tunggal. Sumber data berasal
dari sumber data utama dan sumber data tambahan (sekunder). Teknik pengumpulan
menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumentasi, dan
catatan lapangan. Validitas data digunakan triangulasi. Teknik analisis data
berupa analisis struktural dengan menggunakan model interaktif meliputi tiga
komponen, yaitu: reduksi data; penyajian data; dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengelolaan
pendidikan karakter berbasis budaya Jawa Kraton Surakarta di Sekolah Dasar
Kasatriyan mengacu pada visi, misi dan tujuan SD Kasatriyan Surakarta. Melalui
visinya, SD Kasatriyan Surakarta ingin menghasilkan anak didik yang berilmu
beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa serta memiliki budi pekerti
luhur. Melalui tujuannya, yaitu SD
Kasatriyan ingin melestarikan budaya daerah melalui Muatan Lokal (MULOK) bahasa
Daerah dan diharapkan 75% peserta didik mampu berbahasa Jawa dengan baik dan
benar. Program pengajaran melalui pendidikan karakter yang mengintegrasikan
budaya Jawa, yaitu: a) Program intrakulikuler seni tari, dan seni bahasa Jawa;
dan b) Program ekstrakulikuler wajib bahasa Jawa, ekstra kulikuler pilihan
karawitan dan dranband, dan kulintang. Faktor pendukungnya yaitu: 1) latar
belakang sekolah yang terkonsep menyelenggarakan pendidikan dengan muatan
budaya lokal; 2) pihak Kraton Surakarta; 3) Undang-Undang No 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4) datang dari yayasan Kasatriyan, komite
sekolah, peserta didik, dan orang tua peserta didik dalam memaksimalkan
penyelenggaraan pendidikan berbasis budaya Jawa Kraton Surakarta. Faktor
penghambat, 1) kurangnya perhatian pemerintah serta kurangnya perhatian dari
Yayasan, 2) belum semua guru berhasil memaksimalkan penyampaian materi budaya
Jawa Kraton Surakarta kepada peserta didik.