;
Perkembangan teknologi digital mendorong
perubahan signifikan dalam transaksi jual beli, termasuk jual beli online
official merchandise di media sosial X (dahulu Twitter). Fleksibilitas dan
efisiensi transaksi ini diiringi tantangan dalam komunikasi, khususnya dalam
menyampaikan ketidaksetujuan tanpa interaksi fisik langsung. Pemilihan tindak
tutur ketidaksetujuan dan strategi mitigasi kesantunan berperan penting dalam
menjaga negosiasi tetap kooperatif serta mencegah konflik antara penjual dan
pembeli. Pemahaman strategi ini membantu mengidentifikasi pola komunikasi yang
efektif, mengurangi kesalahpahaman, dan meningkatkan kualitas interaksi antara
penjual dan pembeli. Penelitian ini mengkaji strategi tindak tutur
ketidaksetujuan yang digunakan dalam transaksi jual beli official
merchandise di media sosial X, mengeksplorasi strategi kesantunan sebagai
mitigasi tindak
tutur ketidaksetujuan,
serta mengidentifikasi perbedaan pola tindak tutur ketidaksetujuan dikaitkan dengan
strategi mitigasi kesantunan dalam jual beli online official merchandise
di media sosial X
berdasarkan jarak sosial dan tingkat pembebanan dalam transaksi.
Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan
pragmatik menggunakan teori ketidaksetujuan dan strategi mitigasi teori
kesantunan. Sumber data penelitian ini berasal dari informan yaitu
penjual dan pembeli, serta dokumen berupa bentuk tangkapan layar dari
percakapan antara penjual dan pembeli saat melakukan jual beli. Data dalam penelitian
ini berupa semua tuturan dalam
peristiwa tutur jual beli yang mengandung
tindak tutur ketidaksetujuan yang diperoleh melalui survei kualitatif dan
analisis dokumen. Data-data tersebut divalidasi dengan memanfaatkan teknik
triangulasi sumber dan triangulasi metode pemerolehan data, lalu dianalisis
melalui metode analisis data yang terdiri dari analisis domain, taksonomi,
komponensial, dan tema budaya.
Berdasarkan hasil
analisis, penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi dalam transaksi jual beli online
official merchandise di media sosial X cenderung terjadi dalam konteks
jarak sosial tinggi (+D), baik dengan tingkat pembebanan besar (+R) maupun
kecil (-R), sementara interaksi dengan jarak sosial dekat (-D) jarang
ditemukan. Penjual lebih dominan menggunakan strategi direct refusal,
sementara pembeli lebih banyak menggunakan indirect refusal. Strategi
kesantunan sebagai mitigasi tindak tutur ketidaksetujuan bervariasi sesuai
dengan konteks jarak sosial dan tingkat pembebanan. Penjual cenderung
menggunakan direct refusal dengan bald on record untuk
ketidaksetujuan lugas dan negative politeness untuk menjaga hubungan
baik. Sementara itu, pembeli lebih banyak menggunakan indirect refusal
dengan negative politeness, menandakan upaya untuk menghindari konflik
sekaligus mempertahankan kesantunan. Perbedaan strategi mitigasi ini
mencerminkan tujuan pragmatik untuk menyeimbangkan antara kepentingan pribadi dan menjaga hubungan
interpersonal berdasarkan prioritas interaksional. Dalam transaksi jual beli online official
merchandise di media sosial X, penjual lebih mengutamakan kejelasan dan
efisiensi untuk mencapai tujuan transaksional, sedangkan pembeli lebih
memprioritaskan keharmonisan hubungan dengan penjual untuk kelancaran transaksi
di masa depan. Penelitian ini menyoroti bahwa konteks jual beli online
yang bersifat transaksional dan berorientasi pada tujuan dapat menghasilkan
pola perilaku linguistik yang unik. Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi
pengaruh tujuan pragmatik dalam interaksi transaksional yang lebih luas,
seperti transaksi lintas budaya atau platform digital yang berbeda, guna
memahami bagaimana faktor budaya dan teknologi memengaruhi strategi tindak
tutur ketidaksetujuan dan kesantunan dalam transaksi online.