;

Abstrak


Hubungan Outcome Fungsi Anorektal Dengan Panjang Total Reseksi Usus Pasien Megakolon Kongenital (Hirschsprung Disease) Short Segment Type Pasca Tindakan Transanal Endorectal Pull Through (Taerpt) Do RSUD Dr Moewardi Surakarta


Oleh :
Marsih - S561902006 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK
Latar Belakang:
Megakolon Kongenital terjadi pada 1 dari 5000 kelahiran hidup, dengan perkiraan 1200 kasus setiap tahun di Indonesia, sebagian besar menyerang laki-laki. Mortalitas dan morbiditas pada pasien ini dapat dikurangi melalui peningkatan diagnosis, perawatan neonatal, teknik bedah, dan manajemen enterokolitis. Prosedur transanal endorectal pull through (TEPT), operasi invasif minimal, adalah pengobatan definitif umum untuk megakolon kongenital, yang dilakukan bahkan pada neonatus. Namun, TEPT dapat menyebabkan gangguan fungsi anorektal pasca operasi, yang memerlukan penilaian melalui evaluasi fecal kontinensia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami hubungan antara outcome fungsi anorektal dengan panjang total reseksi usus pada pasien megakolon kongenital (penyakit Hirschsprung) short segment type setelah TEPT di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta.

Metode: Penelitian ini merupakan analisis deskriptif cross sectional pada pasien dengan megakolon kongenital (penyakit Hirschsprung) short segment type yang telah menjalani TEPT di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta dari tahun 2021 hingga 2024.

Hasil: Dari 36 sampel penelitian, kami menemukan bahwa outcome fungsi anorektal pasien megakolon kongenital (penyakit Hirschsprung) short segment type yang sudah menjalani TEPT di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta, memperoleh persentase outcome fungsi anorektal normal tertinggi sebesar 41,7%, diikuti dengan kontinensia baik sebanyak 38,9%, kontinensia sedang sebanyak 19,4?n tidak ada pasien dengan inkontinensia, 0%. Dapat dilihat bahwa komplikasi gangguan fungsi anorektal pasca operasi TEPT sangat rendah dan TEPT dapat menjadi pilihan terbaik sebagai prosedur bedah definitif untuk kasus megacolon kongenital. Didapatkan hubungan yang signifikan antara oucome fungsi anorektal dengan panjang reseksi total usus pasien megakolon bawaan setelah TEPT dengan nilai P = 0,004 (< 0>

Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara outcome fungsi anorektal dengan panjang total reseksi usus pasien megakolon bawaan setelah tindakan TEPT di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta, dimana semakin pendek panjang reseksi usus yang dilakukan, semakin baik fungsi anorektal pada pasien yanga telah menjalani prosedur bedah definitif TEPT.

Kata kunci: Penyakit Hirschsprung, Transanal endorektal pullthrough, Outcome fungsi anorektal, Panjang Reseksi Usus