Musik keroncong Surakarta mulai mengalami penurunan pamor yang
signifikan, salah satunya dikarenakan kurangnya edukasi dan pelestarian oleh
generasi muda. Dalam hal ini, perancangan buku ilustrasi interaktif tentang
keroncong Surakarta dibuat dengan desain dan ilustrasi yang sesuai dengan
remaja 17-25 tahun dan pengalaman membaca yang unik serta interaktif agar
menarik minat calon pembaca. Fitur interaktif yang diimplementasikan adalah
dengan cara scan QR code dan flip the flap. Perancangan ini ditujukan untuk
mengedukasi remaja berusia 17-25 tahun sebagai agen penerus dan pelestari
nilai-nilai budaya Indonesia dalam hal ini adalah keroncong Surakarta. Metode
perancangan yang digunakan adalah metode Design and Development Research atau
PPE (Planning, Production, Evaluation)