;

Abstrak


Kefektifan Guided Imagery Menurunkan Skor Kecemasan Dan Distres Psikologis Pasien Efusi Pleura Yang Menjalani Pungsi Pleura


Oleh :
Ika Agitra Ningrum - S572108004 - Fak. Kedokteran

Ika Agitra Ningrum, 2025, Tesis. Kefektifan Guided Imagery Menurunkan Skor Kecemasan Dan Distres Psikologis Pasien Efusi Pleura Yang Menjalani Pungsi Pleura. Pembimbing I: Prof. Dr. Aris Sudiyanto, dr., Sp.K.J., Subsp. P.K.(K); Pembimbing II: Budhi Hami Seno, dr., Sp.K.J.(K),M.Kes; Pembimbing III: Prof. Dr. Yusup Subagio Sutanto, dr., Sp.P.(K), FISR, FAPSR. Program Pendidikan Dokter Spesialis Psikiatri, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.


ABSTRAK


KEFEKTIFAN GUIDED IMAGERY MENURUNKAN SKOR KECEMASAN DAN DISTRES PSIKOLOGIS PASIEN EFUSI PLEURA YANG MENJALANI PUNGSI PLEURA 


Ika Agitra Ningrum1, Aris Sudiyanto2, Budhi Hami Seno2, Yusup Subagio Sutanto3

1PPDS I Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr. Moewardi

2Staff Pengajar Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr. Moewardi

2Staff Pengajar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr. Moewardi


Pendahuluan: Kecemasan pre operasi adalah suatu respon tubuh antisipasi terhadap pengalaman baru yang dianggap individu sebagai suatu ancaman dalam peran hidup, integritas tubuh, atau bahkan kehidupan seseorang itu sendiri. Terapi nonfarmakologi dengan metode relaksasi dapat mengurangi stres, salah satunya adalah metode guided imagery yang terbukti dapat mengurangi kecemasan sebelum prosedur. Sebagai salah satu rujukan untuk pungsi pleura, diperlukan penelitian untuk mengetahui keefektifan guided imagery dalam menurunkan kecemasan serta distres psikologis sebelum pungsi pleura.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain experimental, pendekatan double blind design dengan membagi 42 pasien yang akan dilakukan tindakan pungsi pleura menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pada kelompok perlakuan digunakkan panduan rekaman audio MP3, dilakukan 2 kali yaitu 15 menit sebelum tindkan pungsi pleuran dan 15 menit sesudah tindakan pungsi pleura. Setiap Instrumen yang digunakan untuk mengukur gejala kecemasan adalah VAS-A (Visual Analogue Scale for Anxiety), dan untuk penilaian distres psikologis adalah Kessler-10. Penilaian dilakukan saat pertama kali masuk, sebelum tindakan pungsi pleura, dan setelah pungsi pleura.

Hasil: Dari hasil uji statistik, didapatkan bahwa guided imagery memiliki efektivitas yang signifikan perlakuan Guided Imagery efektif menurunkan skor VAS A dan Skor K10 lebih banyak dibandingkan tanpa perlakuan Guided Imagery. Dimana Pada kelompok perlakuan Guided Imagery penurunan skor kecamasan dan skor distres psikologis sebesar 53.9?n 56.3%, sedangkan kelompok kontrol NonGuided Imagery menurunkan kecamasan dan distres psikologis sebesar 25.0?n 28.1% setelah tindakan tindakan pungsi pleura. Pada nilai delta perbandingan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada skor VAS A (p=<0 xss=removed>(Guided Imagery) menurnkan Skor VAS A dan skor K10 lebih banyak dibandingkan dengan kelompok kontrol (NonGuided Imagery).


Kesimpulan: Guided imagery dapat menjadi intervensi yang efektif untuk menurunkan distres psikologis dan skor kecemasan pasien tindakan pungsi pleura