Penelitian
ini bertujuan untuk (1) mengetahui tindakan guru dalam implementasi nilai
kearifan lokal pada proses pembelajaran di kelas, (2) mengetahui faktor
pendorong dan penghambat guru dalam implementasi nilai kearifan lokal pada
proses pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data dalam
penelitian ini meliputi observasi lapangan untuk melihat proses pembelajaran di
kelas dan melalui wawancara dengan wakil kepala sekolah (Waka Kurikulum dan
Waka Kesiswaan) serta guru mata pelajaran (Sosiologi, Sejarah, Bahasa Jawa,
PKn, dan BK) di SMA Negeri 5 Surakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara secara
langsung dan observasi pasif. Teknik uji validitas data yang digunakan yaitu
teknik triangulasi sumber data. Analisis data meliputi proses reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian yang
diperoleh antara lain, 1) penerapan kesepakatan kelas, pemberian reward dan
punishment, kerja sama antara guru dengan siswa, kegiatan outing
class, penerapan etika, pemberian semangat dan motivasi, serta variasi
kegiatan pembelajaran; 2) faktor pendorong berupa komitmen dan sinergi dari
guru serta sekolah untuk mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal, program P5
dalam kurikulum merdeka, kesabaran guru dalam membimbing siswa, dan materi
pembelajaran yang mudah dikaitkan dengan nilai kearifan lokal, serta faktor
penghambat berupa tingginya penggunaan handphone di kalangan siswa,
sistem zonasi, dan karakter siswa yang heterogen. Tindakan sosial yang
dilakukan oleh guru meliputi rasionalitas instrumental, rasionalitas
berorientasi nilai, tindakan tradisional, dan tindakan afektif. Nilai kearifan
lokal yang terkandung dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 5 Surakarta
meliputi kedisiplinan, sopan santu, kerja sama, serta toleransi. Berbagai
tindakan yang diterapkan oleh guru dilakukan berdasar kurikulum yang diterapkan
di sekolah, modul ajar yang digunakan, materi pembelajaran yang akan
disampaikan, hingga metode pembelajaran yang tepat.