Abstrak


EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2024/2025


Oleh :
Nabila Qoyumma Munif - K1321057 - Fak. KIP

Nabila Qoyumma Munif. K1321057. Pembimbing I: Dr. Imam Sujadi M.Si. EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2024/2025. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2025.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah model pembelajaran yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik antara pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Problem Based Learning atau model pembelajaran Langsung; (2) manakah yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik antara siswa dengan minat belajar matematika tinggi, sedang, dan rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah kategori minat belajar matematika siswa yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik; (4) pada masing-masing kategori minat belajar matematika siswa, manakah model pembelajaran yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 4 Surakarta. Sampel penelitian yaitu kelas X Fase E8 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 36 siswa dan kelas X Fase E10 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 36 siswa. Pengambilan sampel dilaukan dengan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode angket dan tes. Analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning menghasilkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik daripada model pembelajaran Langsung. Kedua, siswa dengan minat belajar matematika tinggi mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik daripada siswa dengan minat belajar matematika sedang dan rendah. Ketiga, kategori minat belajar matematika tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik daripada siswa dengan kategori minat belajar matematika sedang dan rendah, baik menggunakan model Problem Based Learning maupun Langsung hasilnya sama. Keempat, model pembelajaran Problem Based Learning memberikan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran Langsung, baik siswa dengan minat belajar matematika tinggi, sedang, dan rendah hasilnya sama.