Di
sebuah Petirtaan di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, yang disebut
Petirtaan Watugede, terdapat sebuah ritual yang lahir dari tradhisi lisan
masyarakat daerah tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan (1) sejarah tradisi lisan tokoh Ken Dedes di Petirtaan Watugede;
(2) filosofi tata cara dan makna simbolik ubarampe adus kembang pitung rupa
Tokoh Ken Dedes; (2) Citra dan kekuasaan karakter Ken Dedes; (3) Hubungan hasil
penelitian dengan tradhisi lisan ritual adus kembang pitung rupa Ken Dedes di
SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif-kualitatif melalui kajian teori semiotika Roland Barthes. Data dalam
penelitian ini adalah filosofi tata cara, makna simbolik ubarampe, citra dan
kekuasaan perempuan dalam tokoh Ken Dedes. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah informan yaitu juru kunci, pelaku budaya, sastrawan, guru
mata pelajaran Bahasa Jawa, dan siswa SMPN 1 Bareng, dari sumber data hasil
observasi peristiwa seperti peristiwa adus kembang pitung rupa, data lainnya
adalah dokumen seperti buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang terkait dengan
penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
analisis dokumen. Teknik pengujian keabsahan dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi sumber data dan triangulasi teknis. Teknik analisis data meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian ini adalah (1) sejarah tradisi lisan tokoh Ken Dedes di Petirtaan
Watugede;(2) filosofi tata cara dan makna simbolik uborampe adus kembang pitung
rupa; (3) citra dan kekuasaan wanita dalam tokoh Ken Dedes; (4) Hasil
penelitian dihubungkan dengan pembelajaran Bahasa Jawa pada capaian
pembelajaran Siswa Mampu Membaca Narasi
tentang Peristiwa Budhaya di Kelas VII SMP Tahap D.