Pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia,
termasuk di Jawa Tengah, namun tanpa pengelolaan yang baik, pariwisata dapat
menimbulkan dampak negatif seperti kerusakan lingkungan dan kesenjangan
ekonomi. Di Indonesia, sektor
pariwisata memainkan peran penting dalam perekonomian, dengan kontribusi yang
signifikan terhadap penerimaan devisa, pendapatan daerah, serta penciptaan
lapangan kerja. Kabupaten Karanganyar memiliki potensi
pariwisata yang besar, namun kesenjangan sosial dan ekonomi masih terasa, terutama
di Kecamatan Ngargoyoso yang banyak penduduknya hanya menjadikan agrowisata
sebagai pekerjaan sampingan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan
faktor pembentuk motivasi masyarakat pengelola agrowisata dan tingkat motivasi
masyarakat pengelola agrowisata; 2) menguji dan mendeskripsikan pengaruh antara
faktor pembenuk motivasi terhadap motivasi masyarakat pengelola agrowisata
dalam mengembangkan agrowisata berkelanjutan di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten
Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode
penentuan lokasi penelitian secara purposive yaitu Kecamatan Ngargoyoso
Kabupaten Karanganyar. Sampel penelitian ini berjumlah 63 responden dan
ditentukan secara proporsional random sampling.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, survei, observasi,
dan juga pencatatan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1)
faktor pendidikan non formal tergolong sedang, pendapatan tergolong tinggi,
lingkungan sosial tergolong sedang, dan pemangku kepentingan. (2) pendapatan,
lingkungan sosial, dan stakeholder berpengaruh signifikan, sedangkan pendidikan
non formal tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi masyarakat pengelola
agrowisata di Kecamatan Ngargoyoso dalam pengembangan agrowisata berkelanjutan.