Praktik pekerja anak
merupakan permasalahan yang mendesak untuk segera dihapuskan. Terjadi
peningkatan tren secara global dalam satu dekade terakhir. Anak-anak tidak
seharusnya bekerja, mereka membutuhkan perlindungan, keamanan, pendidikan,
serta lingkungan yang sehat. Terdapat 1,8 juta anak-anak yang bekerja di Mesir
dengan 1,4 juta diantaranya tergolong dalam bentuk
terburuk
pekerja anak. Mesir dengan populasi
terbesar ke-3 di Afrika menghadapi berbagai tantangan demografi dan
ketenagakerjaan serta permasalahan pekerja anak. ILO sebagai salah satu
organisasi internasional yang memiliki perhatian terhadap pekerja anak
mendorong negara Mesir untuk mengentaskan masalah ini. Penelitian ini akan
memaparkan peran ILO pada proyek ACCEL Africa terkait penanganan bentuk-bentuk terburuk pekerja anak di Mesir dengan batasan tahun 2018-2023. Menggunakan teori
Organisasi Internasional oleh Clive Archer dan konsep Decent Work. Jenis penelitian
kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi
pustaka dari data sekunder berupa artikel jurnal, buku, website resmi, berita
online maupun cetak, serta laporan (report) ILO dan lembaga resmi terkait. Temuan dari penelitian ini mengungkapkan
bahwa ILO pada proyek ACCEL
Africa di Mesir telah memenuhi ketiga peran organisasi internasional yaitu peran sebagai aktor, arena, dan
instrumen. Upaya penanganan pekerja anak melalui ACCEL Africa di Mesir turut mendukung cita-cita dari pekerjaan yang layak yakni tidak
adanya praktik kerja paksa termasuk pekerja anak.