;

Abstrak


KOMODIFIKASI KIRAB BUDAYA GUNUNGAN APEM SEWU DI DESA GENTUNGAN, KECAMATAN MOJOGEDANG, KABUPATEN KARANGANYAR


Oleh :
Octaviano Dwiyan Putra - S702202007 - Fak. Ilmu Budaya

ABSTRAK

OCTAVIANO DWIYAN PUTRA.S702202007.2024. Komodifikasi Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu di Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Tesis: Program Studi S2  Kajian Budaya, Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Komodifikasi Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu di Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Ada beberapa permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini. (1) Komodifikasi bentuk Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu di Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar. (2) Komodifikasi fungsi Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu di Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar sebagai komoditas Pariwisata Alternatif. (3) Komodifikasi makna Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu di Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar.

Hasil penelitian menunjukkan, Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu merupakan salah satu upacara yang sangat sakral dalam kepercayaan masyarakat Desa Gentungan untuk mensyukuri berkah Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai sarana menyambung tali silahturahmi. Tradisi ini sudah ada sejak tahun 2021. Bentuk Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu terdiri dari kirab gunungan, pertunjukan tarian, dan perebutan Gunungan Apem Sewu. Sejak Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar terlibat, terjadi komodifikasi bentuk Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu. Bentuk komodifikasi Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu di antaranya penambahan kirab gunungan dan pertunjukan seni dalam prosesi Kirab Budaya; penyampaian sambutan oleh pejabat daerah; penggunaan kostum kemasan saat prosesi pertunjukan tari dan kirab gunungan; dan penampilan tari kitsch pengantar Gunungan Apem Sewu. Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu memiliki fungsi ritual, sosial, lingkungan, dan pendidikan. Fungsi komodifikasi Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu di antaranya yang tadinya memiliki fungsi tradisi menjadi tontonan wisata; yang awalnya memiliki fungsi sosial menjadi berfungsi untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara; yang awalnya memiliki fungsi lingkungan sebagai pelestarian alam menjadi menjual dalam ranah pariwisata sebagai objek wisata; dan yang awalnya memiliki fungsi pendidikan menjadi memiliki fungsi ekonomi. Dengan demikian, makna komodifikasi Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu, yaitu usaha untuk menambahkan nilai jual pada sesuatu yang bernilai sakral. Hal ini mempengaruhi terjadinya pergeseran makna pada Kirab Budaya Gunungan Apem Sewu yang tadinya hanya bernilai sakral mendapat tambahan hal-hal yang bernilai profan sebagai implementasi dari pariwisata alternatif.