Dalam mengupayakan keberhasilan pembangunan ekonomi, tantangan yang sering dihadapi adalah pengelolaan anggaran negara. Anggaran negara dapat terjadi defisit atau terjadinya pendapatan pemerintah lebih kecil daripada pengeluaran dalam suatu periode tertentu. Stragtegi pemerintah dalam menangani terjadinya defisit anggaran yaitu dengan menerbitkan obligasi atau surat utang negara. Perubahan kondisi ekonomi, seperti tingkat inflasi, suku bunga, cadangan devisa, dan BI-Rate dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran obligasi. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang telah diterapkan oleh pemerintah juga berpengaruh terhadap pergerakan yield obligasi. Secara historis, terdapat banyak penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Namun, hasil yang diperoleh tidak konsisten meskipun variabel yang digunakan sama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh cadangan devisa, nilai tukar, tingkat inflasi, dan BI – Rate terhadap pergerakan government bond yields seri FR0082. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah Generalized Method of Moments (GMM). Hasil analisis menunjukkan bahwa, variabel cadangan devisa berpengaruh negative dan nilai tukar berpengaruh positif signifikan terhadap government bond yields FR 0082. Tingkat inflasi dan BI – Rate tidak berpengaruh terhadap government bond yields seri FR 0082.