Abstrak


PERANCANGAN ILUSTRASI SEBAGI PENGEMBANGAN DESAIN MOTIF BATIK SETYA LAWEYEAN


Oleh :
Filla Yuda Awanda Putra - C0920021 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Industri tekstil padat karya di Indonesia, khususnya sektor UKM batik, memiliki peran penting dalam perekonomian nasional dengan menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB. Salah satu UKM yang masih bertahan dan berkembang adalah Batik Setya Laweyan, yang dikenal dengan motif khasnya serta teknik batik yang unik. Batik Setya dalam beberapa waktu terakir mengalami mengalami penurunan permintaan motif khas dari produknya karena sebagian besar pesanan berasal dari desain klien, sementara segmen konsumennya terbatas pada kolektor seni dan pelajar seni. Batik Setya membutuhkan strategi pengembangan motif yang sesuai dengan preferensi pasar yang lebih luas. Pengembangan motif motif Batik Setya dengan ilustrasi yang disesuaikan dengan selera anak muda masa kini, menjadi upaya untuk meningkatkan pemasaran pada batik Setya. Ilustrasi sebagai elemen visual tidak hanya berfungsi untuk memperjelas narasi dan memperkuat identitas motif batik, tetapi juga menjaga nilai budaya serta daya tarik estetika batik itu sendiri. Penerapan ilustrasi dalam desain motif Batik Setya Laweyan diharapkan mampu memberikan nilai tambah, baik dari segi estetika maupun fungsionalitas, serta meningkatkan daya tarik batik bagi generasi muda. Melalui pengembangan motif berbasis ilustrasi ini, Batik Setya Laweyan dapat memperluas segmentasi pasar, menarik lebih banyak konsumen dari berbagai kalangan, serta meningkatkan daya saingnya dalam industri batik nasional. Perancangan motif ilustrasi yang digunakan menggunakan enam alternatif desain dengan menerapkan teori S.P Gustami. Desain alternatif dipilih dua desain sebagai pengaplikasian yang digunakan sebagai kemeja. Hasil akhir perancangan ini yaitu pengembangan motif batik Setya dengan kombinasi motif ilustrasi yang diaplikasikan kedalam bentuk kemeja, sehingga varian produk serta pemasaran Batik Setya menjadi lebih oktimal.