Guntur Lufianto Eka Saputro,
R0215044, 2022. Hubungan Teknik Mengangkat dan
Beban Kerja dengan Keluhan Low Back Pain pada Petani di Desa
Karangbangun Kecamatan Matesih Karanganyar. Skripsi Program D4 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Latar Belakang : Keselamatan dan kesehatan kerja sektor
pertanian masih mendapat perhatian yang kurang, berdasarkan data dari ASEAN
OSHNET dan ILO dalam Haerani (2010), kecelakaan kerja di Indonesia
pada sektor pertanian berada di posisi 3 teratas kecelakaan terbesar dibanding
industri lain. Umumnya pekerjaan tersebut menggunakan tubuh sebagai
alat angkut untuk memikul, menjinjing, maupun memanggul. Pekerjaan mengangkat
dan mengangkut jika dilakukan dengan cara yang salah dapat menyebabkan risiko
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja(Mulaksono, 2014). Pekerja yang melakukan pekerjaan mengangkat,
menurunkan, dan membawa barang tanpa menggunakan alat bantu dapat berisiko
mengalami kecelakaan kerja seperti nyeri atau cedera pada pinggang. Keluhan
Nyeri punggung bawah (Low Back Pain) dapat terjadi pada siapa saja tanpa
memandang jenis kelamin, usia, status, tingkat pendidikan dan profesi. Low Back Pain merupakan rasa nyeri yang terjadi di daerah punggung
bagian bawah dan dapat menjalar ke kaki terutama bagian belakang dan samping
luar. Berdasarkan observasi di Desa Karangbangun Kecamatan Matesih Karanganyar terdapat beberapa
Gabungan Kelompok Tani dimana beban yang
diangkut oleh buruh tani tersebut memiliki beban seberat ≤30 kg dan pada saat
mengangkat para buruh tani melakukan pekerjaannya dengan secepat mungkin tanpa
memperhatikan cara mengangkat beban. Sehingga peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai Hubungan Teknik Mengangkat dan Beban kerja fisik Terhadap
keluhan Nyeri Pinggang Pada Buruh Tani di desa Karangbangun Kecamatan Matesih
kabupaten Karanganyar.
Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observational analitic, karena penelitian ini mencari hubungan
antar variabel dan data yang diperoleh
merupakan data primer dan sekunder. Data primer melalui observasi, wawancara,
dan kuesioner dan data sekunder berasal dari arsip yang terdapat pada kantor
desa. Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dimana penelitianyang
dilakukan dengan mengambil waktu dan periode tertentu
Hasil : Berdasarkan hasil uji
regresi
logistik diketahui bahwa
bahwa variabel teknik mengangkat berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel keluhan nyeri pinggang. Variabel teknik mengangkat memiliki nilai odds
ratio atau Exp(B) sebesar 7,419 yang berarti teknik mengangkat yang buruk
akan menambah risiko terjadinya keluhan nyeri pinggang sebesar 7,419 kali lipat
dibandingkan teknik mengangkat yang baik. Sementara itu, variabel beban kerja
memiliki nilai odds ratio sebesar 4,796. Hal ini menunjukkan bahwa beban
kerja yang berat akan meningkatkan risiko terjadinya keluhan nyeri pinggang
sebesar 4,796 kali lipat dibandingkan beban kerja yang sedang.
Simpulan : Terdapat hubungan
antara teknik mengangkat beban dan beban kerja fisik dengan keluhan low back
pain pada petani di Desa Karangbangun,
Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar.