Penelitian dilakukan untuk mengetahui besaran biaya usahatani, pendapatan serta penerimaan dan juga mengetahui pengaruh faktor-faktor pada pendapatan yang diperoleh petani tembakau rajangan di Kabupaten Boyolali. Metode penelitian menggunakan deskriptif analitis, dengan pengambilan lokasi secara purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 90 responden secara accidental sampling dalam penentuannya. Metode analisis menggunakan regresi linear berganda biaya usahatani. Berdasarkan olah data dihasilkan petani memperoleh penerimaan sebesar Rp103.148.355,-/MT/Hektar dengan pendapatan total sebesar Rp87.859.261,-/MT/Hektar, sedangkan biaya usahatani yang digunakan petani yaitu biaya implisit sebesar Rp3.947.792,- /MT/Hektar serta biaya eksplisit sebesar Rp15.289.093,-/MT/Hektar. Secara parsial terdapat beberapa faktor yang berpengaruh pada pendapatan usahatani tembakau rajangan di Kabupaten Boyolali, diantaranya harga jual, jumlah produksi, biaya tenaga kerja dan luas lahan. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh adalah biaya pupuk. Secara simultan, variabel independen berpengaruh terhadap pendapatan usahatani tembakau rajangan di Kabupaten Boyolali. Dari beberapa variabel penelitian, yang mempunyai pengaruh paling besar adalah jumlah produksi terhadap pendapatan usahatani tembakau