Abstrak


PERAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA FISIP UNS ANGKATAN 2020 - 2022 DALAM MENGELOLA STRES AKADEMIK


Oleh :
Syamsa Zul Fadhli Nurcahyo - D0220090 - Fak. ISIP

Syamsa Zul Fadhli Nurcahyo.   D022090. “Peran Komunikasi Dalam Keluarga Terhadap Kemampuan Mahasiswa FISIP UNS Angkatan 2020 – 2022 Dalam Mengelola Stres Akademik”. Skripsi: Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2025

Stres merupakan salah satu permasalahan yang sering dialami oleh mahasiswa, terutama pada akhir semester, akibat tekanan akademik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Tekanan ini dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis mahasiswa, sehingga mereka membutuhkan dukungan yang efektif dalam mengelola dan mengomunikasikan stres yang mereka rasakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab stres pada mahasiswa, menganalisis perubahan yang terjadi akibat stres, serta memahami peran resiliensi keluarga dalam mendukung mahasiswa FISIP UNS dalam menghadapi tekanan akademik.

Penelitian ini didasarkan pada Family Communication Pattern Theory yang menyoroti pentingnya pola komunikasi dalam keluarga dalam membentuk ketahanan individu terhadap tekanan eksternal. Pola komunikasi yang terbuka dan suportif dalam keluarga diharapkan dapat meningkatkan resiliensi mahasiswa dalam menghadapi stres akademik. Dengan memahami bagaimana komunikasi keluarga berkontribusi terhadap manajemen stres mahasiswa, penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai peran keluarga dalam mendukung keberhasilan akademik dan kesejahteraan psikologis mahasiswa.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Narasumber dipilih menggunakan teknik random purposive sampling, yang memungkinkan pemilihan partisipan berdasarkan relevansi mereka dengan penelitian. Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi perilaku untuk meningkatkan validitas hasil. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab stres mahasiswa terdiri dari faktor internal, seperti tuntutan akademik dan ekspektasi diri, serta faktor eksternal, seperti tekanan dari lingkungan sosial dan keluarga. Stres yang dialami mahasiswa berdampak pada perubahan aktivitas dan sikap mereka, baik secara positif maupun negatif. Beberapa mahasiswa menunjukkan peningkatan kemampuan adaptasi, sementara yang lain mengalami penurunan motivasi dan kesejahteraan mental. Dalam hal ini, resiliensi keluarga terbukti berperan penting dalam membantu mahasiswa mengelola stres, baik melalui dukungan emosional, komunikasi terbuka, maupun strategi penyelesaian masalah yang konstruktif.