Cabai memiliki nilai ekonomis yang tinggi, cabai digunakan sebagai obat tradisional, sayuran, dan bumbu masak. Budidaya tanaman cabai sering kali terhambat oleh serangan hama kutu daun. Hama ini menyerang tunas tanaman pada saat fase vegetatif, sehingga tunas baru tidak dapat berkembang dengan baik. Pengendalian hama cabai masih dilakukan dengan cara konvensional seperti penyemprotan menggunakan pestisida, sehingga ditawarkan solusi dengan menggunakan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan YST (Yellow Sticky Trap). Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan petak contoh dengan 4 perlakuan yang terdiri dari: Aplikasi PGPR dan pemasangan YST (P1Y1), aplikasi PGPR dan tanpa pemasangan YST (P1Y0), tanpa aplikasi PGPR dan pemasangan YST (P0Y1), tanpa aplikasi PGPR dan tanpa pemasangan YST (P0Y0). Data hasil penelitian dibandingkan dan dianalisis menggunakan ANOVA yang dilanjutkan dengan DMRT pada taraf 5%. Hasil penggunaan PGPR pada variabel pertumbuhan belum menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan PGPR dan YST dapat menurunkan populasi kutu daun per tanaman dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Perlakuan PGPR pada penelitian ini dapat meningkatkan hasil panen, pada variabel jumlah buah penggunaan PGPR dapat meningkatkan 17%, sedangkan pada variabel berat buah terjadi peningkatan sebesar 20%.