;
Latar Belakang: Stunting adalah kondisi yang menyebabkan kegagalan pertumbuhan selama 1000 hari pertama kehidupan karena kekurangan nutrisi yang berlangsung lama. Stunting dipengaruhi langsung oleh status infeksi anak serta konsumsi zat gizi makro maupun mikro. Kabupaten Brebes merupakan wilayah dengan angka stunting tertinggi di Jawa Tengah menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 yaitu sebesar 29.1%.
Tujuan: Studi ini menyelidiki bagaimana MAD, ASI eksklusif, dan penyakit infeksi berkorelasi dengan stunting pada anak-anak berusia 6 hingga 23 bulan di Kabupaten Brebes.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder hasil SSGI 2022 dengan desain potong lintang (cross-sectional). Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari hingga Agustus 2024 pada kelompok anak berusia 6 hingga 23 bulan yang terdaftar di SSGI 2022 Kabupaten Brebes. Sampel dalam penelitian ini didapatkan dari total sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil: Hasil dari analisis bivariat menunjukkan bahwa MAD yang tidak tercapai (OR 1.10 IK 95% 0.57 hingga 2.14, p-value 0.899) dan ada riwayat penyakit infeksi (OR 1.39, IK 95% 0.69 hingga 2.80, p-value 0.449) dapat meningkatkan risiko stunting pada anak usia 6 hingga 23 bulan meskipun tidak ada bukti secara statistik, dan tidak ASI eksklusif (OR 0.43, IK 95% 0.218 hingga 0.843, p-value 0.020) dapat menurunkan risiko stunting pada anak usia 6 hingga 23 bulan dan terdapat bukti secara statistik. Pada analisis multivariat ASI eksklusif merupakan variabel paling dominan terhadap kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Brebes (OR 0.418; IK 95% 0.21 hingga 0.83; p-value 0.013).
Kesimpulan: ASI eksklusif merupakan variabel paling dominan terhadap kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Brebes.
Kata Kunci: Minimum Acceptable Diet, ASI Eksklusif, Penyakit Infeksi, Stunting.