;

Abstrak


ANALISIS MATERI PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI PADA BUKU TEKS MATEMATIKA KELAS VII MENGGUNAKAN METODE PRAKSIOLOGI


Oleh :
Astiwi Comastika Putri - S852208003 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi learning obstacles yang dialami oleh siswa dalam memahami materi perbandingan senilai dan berbalik nilai, 2) Mendeskripsikan hasil analisis buku pada materi perbandingan senilai dan berbalik nilai secara praksiologi (blok praxis), yang berpotensi learning obstacles pada siswa, dan 3) Mendeskripsikan hasil analisis buku pada materi perbandingan senilai dan berbalik nilai secara praksiologi (blok logos), yang berpotensi learning obstacles pada siswa.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi. Teknik pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian ditentukan berdasarkan nilai terendah dari hasil tes identifikasi learning obstacles. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berbasis tugas dan dokumentasi. Triangulasi sumber dan waktu digunakan dalam penelitian ini untuk memverifikasi keakuratan data. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.

Simpulan dalam penelitian ini yaitu: 1) Dari wawancara berbasis tugas, menunjukkan bahwa learning obstacles yang dialami oleh siswa berkaitan erat dengan pemahaman konsep dasar perbandingan, penggunaan metode yang sistematis seperti proporsi, serta representasi hasil perbandingan yang tepat; 2) Pada blok praxis, jenis tugas yang lebih sederhana dan lokal (local praxeology) cenderung menimbulkan ontogenical obstacles dan didactical obstacles, terutama terkait dengan pemahaman konsep dasar dan penerapan metode yang tepat. Sementara tugas yang lebih kompleks, seperti yang bersifat regional praxeology, memunculkan epistemological obstacles; 3) Pada blok logos, kesulitan dalam teknologi dan teori yang digunakan untuk memahami konsep dasar menimbulkan ontogenical obstacles, kesulitan dalam teori memahami hubungan linier antara volume, waktu, dan kecepatan menimbulkan epistemological obstacles, serta kesulitan dalam mengaitkan teori dengan aplikasi praktis.