Sawah tadah hujan memiliki risiko tinggi atas fluktuasi produksi yang dapat memengaruhi ketidakpastian pendapatan rumah tangga petani. Ketidakpastian tersebut juga memengaruhi kondisi ketahanan pangan sekaligus strategi bertahan hidup yang diadopsi rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui proporsi pengeluaran pangan, tingkat konsumsi gizi, tingkat ketahanan pangan, dan strategi bertahan hidup pada rumah tangga petani sawah tadah hujan di Kabupaten Boyolali. Metode deskriptif dan kuantitatif digunakan sebagai metode dasar serta teknik analisis meliputi analisis proporsi pengeluaran pangan, analisis tingkat konsumsi gizi, analisis ketahanan pangan, dan analisis strategi bertahan hidup. Lokasi penelitian adalah di Kabupaten Boyolali dengan 60 sampel diambil menggunakan metode convenience sampling. Hasil analisis menunjukkan proporsi pengeluaran pangan sebesar 59,10% untuk perhitungan pengeluaran langsung dan 63,13% untuk perhitungan pengeluaran total. Tingkat konsumsi gizi yaitu 74,26% untuk konsumsi energi dan 86,46% untuk konsumsi protein. Tingkat ketahanan pangan berdasarkan pengeluaran langsung rata-rata berada dalam kondisi kurang pangan, sedangkan berdasarkan pengeluaran total rata-rata berada pada kondisi rawan pangan. Strategi bertahan hidup yang dijalankan meliputi menyimpan cadangan padi (100%); mengurangi pengeluaran rumah tangga (76,67%); anggota keluarga lain ikut bekerja (75%); melakukan pekerjaan lain di luar pertanian (63,33%); dan melakukan efisiensi biaya usahatani (63,33%).