Kedelai
(Glycine max L.) merupakan salah satu
tanaman pangan yang sangat dibutuhkan di Indonesia karena banyak digunakan
sebagai bahan baku olahan pangan. Produksi kedelai di Indonesia belum dapat
mencukupi kebutuhan nasional. Pemanfaatan tanah alfisol menjadi solusi untuk
meningkatkan produksi kedelai. Namun, tanah alfisol memiliki sifat yang dapat
menyebabkan kendala bagi pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk organik akan
meningkatkan sifat fisik tanah sehingga mempermudah dalam pertumbuhan tanaman.
Salah satu pupuk organik yang dapat dimanfaatkan yaitu pupuk kandang. Oleh
karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pupuk kandang
terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai di tanah alfisol serta mendapatkan jenis
pupuk kandang yang memberikan hasil terbaik.
Penelitian
ini dilakukan di Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar,
Laboratorium Kimia dan Kesehatan Tanah Fakultas Pertanian UNS, serta
Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian UNS dari April – Juli 2022.
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak
kelompok lengkap (RAKL) factor tunggal dengan 4 macam pupuk, yaitu pupuk sintetik,
kandang ayam, kandang kambing, dan kandang sapi. Parameter pertumbuhan meliputi
tinggi tanaman, jumlah nodia, jumlah daun, luas daun spesifik, biomassa tanaman
dan waktu muncul bunga. Parameter hasil meliputi jumlah polong, bobot kering
polong, bobot kering biji, dan bobot 1000 biji. Analisis kandungan kimia
meliputi analisis klorofil serta serapan N, P, dan K. Analisis data menggunakan
ANOVA taraf uji 5% dilanjutkan DMRT taraf 5%, dan analisis korelasi antar
variabel.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk kandang 5 ton/ha meningkatkan P-total dan C-organik tanah alfisol. Pemberian pupuk sintetik dan kandang belum mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan hasil kedelai. Hasil kedelai seberat 0,341 – 0,615 ton/ha lebih rendah dari deskripsi varietas kedelai Dena 1 yaitu 2,1 ton/ha.