Abstrak


Hubungan Aktivitas Roleplay K-POP di Platform X, Kemampuan Komunikasi Terhadap Interaksi Sosial Remaja


Oleh :
Adelia Rossa Putri Maharani - D0321002 - Fak. ISIP

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara  aktivitas roleplay,  kemampuan komunikasi, dengan  interaksi sosial remaja. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Jaringan sosial oleh Robert M.Z Lawang dan Teori Pertukaran Sosial oleh George Homans dan Peter Blau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatori (explanatory research). Pengumpulan data menggunakan kuesioner secara online. Populasi dalam penelitian ini adalah para pemain roleplay yang mengikuti base @roleplayerfess di media sosial X sebanyak 1.562, dengan jumlah sampel sebanyak 94 orang secara random. Teknik analisis data yang dilakukan menggunakan tabulasi data dan statsitik korelasi uji (uji korelasi Product moment, korelasi parsial Product moment, dan korelasi ganda) yang dibantu dengan program SPSS 25.0.

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa hubungan antara  aktivitas roleplay dengan kemampuan komunikasi sesuai dengan teori jaringan sosial oleh Robert M.Z Lawang dengan hasil sebesar rxz=0,519 yang tergolong kategori sedang. Selanjutnya, terdapat hubungan antara  kemampuan komunikasi dengan  interaksi sosial yang sesuai dengan teori pertukaran sosial oleh George Homans dan Peter Blau dengan hasil sebesar rzy=0,474, sehingga termasuk dalam kategori sedang. Terdapat juga hubungan antara  aktivitas roleplay dengan  interaksi sosial sebesar rxy=0,494, sehingga tergolong kategori sedang. Terdapat hubungan yang murni antara  aktivitas roleplay dengan interaksi sosial tanpa melalui  kemampuan komunikasi sebesar Rxy.z = 0.329. Di dalam populasi  aktivitas roleplay,  kemampuan komunikasi, dan  interaksi sosial memiliki hubungan secara bersama-sama sebesar Ry.xz=0,556. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa  aktivitas roleplay dengan  interaksi sosial tidak melalui  kemampuan komunikasi yang berarti hubungan tersebut murni. Hal ini disebabkan dalam interaksi sosial sudah terkandung kemampuan komunikasi. Interaksi sosial akan membentuk keterampilan sosial, salah satu unsur dari keterampilan sosial adalah kemampuan komunikasi.