Kabupaten Kulon Progo terletak di pesisir selatan Pulau Jawa berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, pertemuan Lempeng Eurasia dan Lempeng IndoAustralia. Hal ini menyebabkan terjadinya aktivitas seismik yang sering dan kuat, bahkan dapat menghasilkan tsunami. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penjalaran serta ketinggian gelombang tsunami di Kecamatan Wates, Kecamatan Panjatan, Kecamatan Galur, dan Kecamatan Temon yang terletak di selatan Kabupaten Kulon Progo. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu strike, dip, slip pada Tsunami Pangandaran 17 Juli 2006 berdasarkan USGS, data topografi DEM, dan data batimetri BATNAS dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pemodelan numerik 2D menggunakan aplikasi COMCOT v 1.7 dengan skenario berdasarkan kekuatan gempa bumi 7,7 Mw. Hasil dari penelitian ini yaitu kondisi awal tsunami memiliki kenaikan air laut sebesar 0,896 m, waktu tempuh gelombang tsunami mencapai daratan berkisar antara 35-45 menit dengan ketinggian gelombang maksimum mencapai 1,630 m terjadi pada Kecamatan Temon.