Pertumbuhan jumlah investor di Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun ke tahun. Demografi investor pasar modal di Indonesia menunjukkan sebesar 55,58% investor terdiri atas masyarakat berusia kurang dari 30 tahun. Oleh karena itu, masih banyak investor baru menghadapi kesulitan dalam pengambilan keputusan investasi saham karena tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup terkait risiko, return, analisa portofolio yang baik sehingga mengalami kerugian dalam berinvestasi yang ditunjukkan dengan adanya gap antara tingkat literasi keuangan sebesar 65,43?ngan tingkat inklusi keuangan sebesar 75,02% pada masyarakat Indonesia. Pola pertumbuhan investasi pada kota Surakarta memiliki tren yang cenderung sama dengan pertumbuhan investasi Indonesia. Studi ini menganalisis pengaruh persepsi risiko, bias herding, dan efek disposisi terhadap keputusan investasi saham di kota Surakarta. Penelitian menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan program SmartPLS versi 4.0 dengan jumlah sampel sebanyak 150 responden berdomisili Surakarta dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner dengan google form. Hasil penelitian menunjukkan persepsi risiko dan bias herding secara signifikan positif mempengaruhi keputusan investasi saham di kota Surakarta sedangkan efek disposisi tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi saham di kota Surakarta.