;
Tanah lempung lunak merupakan salah satu tantangan utama dalam pembangunan infrastruktur jalan kereta api karena sifatnya yang memiliki daya dukung rendah, kompresibilitas tinggi, dan perilaku yang sensitif terhadap beban dinamis. Salah satu metode perkuatan yang efektif adalah penggunaan geogrid, yang dapat meningkatkan stabilitas, distribusi beban, dan mengurangi penurunan (settlement). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perkuatan geogrid terhadap kinerja jalan kereta api di atas tanah lempung lunak terhadap displacement, distribusi tegangan, pengaruh air dan faktor keamanan timbunan pada kondisi tanpa perkuatan dan dengan perkuatan geogrid. Model numeris dikembangkan untuk mensimulasikan interaksi antara ballast, subgrade, dan geogrid dengan mempertimbangkan parameter material yang sesuai dengan variasi beban kereta dan letak muka air tanah dan kondisi tanah lempung lunak. Simulasi juga mencakup analisis beban dinamis akibat kereta api yang melintas untuk memahami respons sistem perkuatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan geogrid secara signifikan mengurangi penurunan total dan memperbaiki distribusi tegangan pada lapisan tanah. Lapisan geogrid yang dipasang pada kedalaman optimal antara ballast dan subgrade memberikan hasil yang efektif dalam meningkatkan kapasitas daya dukung. Kesimpulan dari analisis ini mengungkapkan bahwa modulus elastisitas geogrid memiliki peran penting, di mana nilai yang lebih tinggi memberikan performa struktur yang lebih baik dalam menstabilkan gaya akibat beban pada kondisi tanah lunak. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan efektif geogrid dalam mestabilkan tanah, seperti dengan menambahkan variasi letak kedalaman geogrid.