Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi Pendapatan Asli
Daerah (PAD) di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah pada periode 2018–2023.
Faktor-faktor yang dianalisis mencakup Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
jumlah penduduk, jumlah angkatan kerja, dan upah minimum kabupaten/kota (UMKK).
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik (BPS) dan sumber resmi lainnya terkait PAD dan indikator ekonomi
kabupaten/kota di Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis
regresi data panel dengan pendekatan Fixed Effect Model (FEM), yang
dipilih berdasarkan hasil uji Chow dan Hausman. Data panel dalam
penelitian ini terdiri dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah selama enam tahun,
sehingga menghasilkan 210 observasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak statistik untuk mengevaluasi hubungan antara variabel
independen dan PAD. Hasil analisis menunjukkan bahwa PDRB dan jumlah penduduk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap PAD, sedangkan jumlah angkatan
kerja memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap PAD. Sementara itu, upah
minimum kabupaten/kota (UMKK) memiliki pengaruh positif, namun tidak signifikan
terhadap PAD. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan PDRB dan jumlah
penduduk dapat menjadi fokus utama untuk meningkatkan PAD, sedangkan
pengelolaan jumlah angkatan kerja dan kebijakan UMKK memerlukan perbaikan agar
lebih efektif mendukung pendapatan daerah. Berdasarkan hasil penelitian,
disarankan agar pemerintah daerah meningkatkan daya tarik investasi melalui
optimalisasi potensi ekonomi lokal, memperkuat infrastruktur, serta
meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan dan pendidikan.
Selain itu, kebijakan upah minimum perlu didesain secara strategis untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi lokal tanpa menghambat kemampuan daerah dalam
meningkatkan PAD.