;

Abstrak


Aplikasi Health Belief Model Terhadap Pemilihan Terapi Akupunktur Pada Pasien Low Back Pain


Oleh :
Anis Lupita Ningrum - S022308003 - Sekolah Pascasarjana

Anis Lupita Ningrum. S022308003. Aplikasi Health Belief Model terhadap Pemilihan Terapi Akupunktur pada pasien Low Back Pain. Pembimbing 1: Hanung Prasetya. Pembimbing II: Bhisma Murti. Program Studi Kesehatan Masyarakat Pascasarjanan Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar belakang: Low back pain (LBP) salah satu masalah kesehatan dialami oleh 50–80% orang dewasa. LBP memengaruhi aspek individu, fisik, sosial, dan psikologis. Individu menderita LBP memerlukan perawatan komprehensif untuk memastikan keberhasilan terapi. Penelitian bertujuan mengetahui persepsi pasien terhadap pemilihan terapi LBP menggunakan teori Health Belief Model. 

Subyek and Metode: Penelitian menggunakan studi cross-sectional dilakukan di Surakarta, dari September hingga Oktober 2024. Sebanyak 200 pasien akupunktur dan pasien fisioterapi dipilih menggunakan fixed disease sampling. Variabel independen adalah persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, persepsi cues to action, efikasi diri. Variabel terikat adalah pemilihan terapi. Data menggunakan kuesioner di analisis menggunakan regresi logistik ganda. 

Hasil: Persepsi kerentanan lebih kecil kemungkinan menggunakan terapi akupunktur (OR= 0.51; CI 95%= 0.14 hingga 1.79; p=0.293). Persepsi keparahan memiliki kemungkinan lebih besar menggunakan terapi akupunktur (OR=3.99; CI 95%= 1.17 hingga 13.54; p= 0.027). Persepsi manfaat memiliki kemungkinan lebih besar menggunakan terapi akupunktur (OR=43.90; CI 95%= 9.45 hingga 203.99; p<0 OR=0.03; OR=7.10; xss=removed OR=142.49; xss=removed>

Kesimpulan: Health Belief Model terhadap pemilihan terapi akupunktur meningkat dengan persepsi keparahan, persepsi manfaat, isyarat bertindak, dan efikasi diri. Pemilihan terapi akupunktur menurun dengan persepsi hambatan yang tinggi. Persepsi kerentanan secara statistik tidak ada hubungan signifikan terhadap pemilihan terapi. Variabel independen dalam model secara bersama mampu menjelaskan variasi pemilihan terapi (akupunktur vs fisioterapi) sebesar 68.69%.