Abstrak


Peran Penting Antropomorfisme dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Pembelian Suatu Merek di Indonesia


Oleh :
Diesyana Ajeng P - T402108013 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Penelitian ini membahas tentang niat pembelian merek suatu produk di Indonesia melalui strategi antropomorfisme dengan menguji peran empati dan sikap terhadap merek sebagai pemediasi, dan pengetahuan terhadap merek antropomorfisme sebagai pemoderasi. Studi ini menarik karena meskipun telah banyak pemasar yang menggunakan strategi antropomorfisme dalam memasarkan produknya, serta penelitian tentang strategi antropomorfisme, namun sejauh ini belum ditemukan penelitian yang menguji secara khusus bagaimana antropomorfisme memengaruhi niat pembelian dengan empati dan sikap terhadap merek sebagai variabel mediasi dan pengetahuan terhadap merek antropomorfisme sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi niat pembelian yang mengacu pada teori Elaboration Likelihood Model (ELM). Niat pembelian dikonsepkan sebagai variabel dependen, antropomorfisme merek dikonsepkan sebagai variable independent, empati dan sikap terhadap merek dikonsepkan sebagai variable mediasi, dan pengetahuan terhadap merek antropomorfisme dikonsepkan sebagai variabel moderasi. Hasil pengujian mengindikasikan bahwa empati dan sikap terhadap merek terbukti memediasi pengaruh antropomorfisme merek dengan niat pembelian, Pengetahuan terhadap merek antropomorfisme juga terbukti memoderasi pengaruh antropomorfisme merek terhadap niat pembelian, memoderasi pengaruh antropomorfisme terhadap empati, dan memoderasi pengaruh sikap terhadap merek dan niat pembelian. Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktis kepada pemasar dalam menentukan strategi dan umpan balik dalam memasarkan produk. Selanjutnya, pemasar harus mampu mendesain strategi promosi dan periklanan yang sesuai dengan target pasar, bukan sekedar strategi untuk menarik minat konsumen tetapi perilaku pembelian produk. Pada perkembangan teori, hasil penelitian ini memberikan masukan bahwa variabel empati dan pengetahuan terhadap merek antropomorfisme yang belum menjadi fokus peneliti sebelumnya. Variabel empati dan pengetahuan terhadap merek antropomorfisme menjadi insight baru terhadap model-model keperilakuan yang selama ini belum menjadi fokus peneliti, sehingga menjadi sebuah model yang dapat digunakan sebagai model acuan dalam penelitian lanjutan.