Abstrak


Hubungan antara School Connectedness dengan Optimisme pada Siswa Kelas XII SMKN 1 Surakarta


Oleh :
Sekar Ayu Jenar Mahesa - G0121114 - Fak. Psikologi

Pada era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), ketidakpastian dan kompleksitas dunia kerja meningkat, yang berdampak pada kenaikan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia. Pada Februari 2024, TPT mencapai 4,82%, dengan lulusan SMK sebagai penyumbang terbesar (8,62%) (BPS, 2024). Hal ini mengindikasikan bahwa lulusan SMK masih menghadapi tantangan dalam transisi dunia kerja, yang disebabkan oleh ketidaksesuaian keterampilan dengan kebutuhan industri dan hilangnya kemampuan untuk melihat masa depan dengan keyakinan positif. Dalam situasi ini, optimisme menjadi kemampuan yang penting untuk dikembangkan guna membantu siswa memandang masa depan secara positif dan meningkatkan kesiapan dalam menghadapi tantangan dunia kerja, dengan school connectedness sebagai salah satu faktor yang berperan dalam pembentukannya. Penelitian dengan metode kuantitatif korelasional yang melibatkan 190 siswa ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara school connectedness dengan optimisme pada siswa kelas XII SMKN 1 Surakarta. Optimisme diukur menggunakan Skala Life Orientation Test-Revised (LOT-R) (α=0,76), sedangkan school connectedness menggunakan Measurement of School Connectedness (MOSC) (α=0,941). Analisis dengan menggunakan korelasi product moment Pearson menunjukkan hubungan positif signifikan antara kedua variabel (r=0,280; p<0 xss=removed>school connectedness berperan dalam membangun optimisme siswa. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dalam memahami faktor eksternal yang berkorelasi terhadap optimisme, khususnya pada siswa SMK.