Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi strategi yang
diterapkan oleh Pemerintah Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali
dalam melestarikan budaya lokal untuk memperkuat identitas budaya nasional, (2)
Menguraikan hambatan Pemerintah Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten
Boyolali dalam menerapkan strategi melestarikan budaya lokal untuk memperkuat
identitas budaya nasional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancara. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan purposive
sampling. Proses pengumpulan data, dilakukan degan melibatkan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data yang digunakan adalah menggunakan
triangulasi sumber data dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan
teknik analisi interaktif. Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Strategi
Pemerintah Desa Banyuanyar dalam melestarikan budaya lokal untuk memperkuat
identitas budaya nasional yaitu melalui program pembangunan desa dengan model Pentahelix didasarkan pada lima jenis
pemangku kepentingan, yaitu: academic,
business, community, government, dan media. 2) hambatan-hambatan yang di
alami Pemerintah Desa Banyuanyar dalam menerapkan strategi antara lain
keterbatasan anggaran, kurangnya kesadaran masyarakat, dan standardisasi
pendidikan yang belum memuat pelajaran budaya lokal. Saran kepada
Pemerintah Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali yaitu: 1)
berkoordinasi dengan pihak lain terutama para investor atau pelaku bisnis yang
merupakan fasilitator yang dapat menjadi sumber dana agar desa dapat
melestarikan budaya secara berkelanjutan, 2) bekerjasama dengan pihak sekolah
untuk menyertakan mata pelajaran budaya lokal dalam kurikulum dan mengadakan
kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan budaya sebagai upaya dalam
melestarikan budaya lokal.
Kata Kunci: Pelestarian, Budaya, Strategi, Pemerintah.