Kesejahteraan
merupakan indikator utama yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang atau
sekelompok orang dapat secara efektif memenuhi kebutuhan dasarnya, baik yang
bersifat material maupun nonmaterial. Kesejahteraan masyarakat terkait erat
dengan peran manusia dalam kemajuan suatu negara atau wilayah. Kesejahteraan
masyarakat juga dijadikan salah satu tujuan utama dalam pembangunan daerah yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kesejahteraan masyarakat Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu 2019–2023. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Penelitian ini menggunakan
data time series periode waktu 2019 hingga 2023 dan data cross section yaitu
pada 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah
model Regresi Data Panel efek tetap (Fixed Effect Model), yang didukung oleh
perangkat lunak Eviews 12. Variabel dependen yang digunakan adalah Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), sedangkan variabel independennya adalah Pertumbuhan
Ekonomi (PE), Kapasitas Fiskal Daerah (KFD), dan Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup (IKLH). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan Ekonomi (nilai
sig. 0.0000; nilai koef. 0.101320) berpengaruh positif dan signifikan,
Kapasitas Fiskal Daerah (nilai sig. 0.8128; nilai koef. -0.035006) berpengaruh
negatif dan tidak signifikan, dan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (nilai sig.
0.9877; nilai koef. -0.000208) berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Secara
keseluruhan, ketiga variabel tersebut yaitu pertumbuhan ekonomi, kapasitas
fiskal daerah, dan indeks kualitas lingkungan hidup secara simultan
mempengaruhi IPM kabupaten/kota di Jawa Tengah. Oleh karena itu, pemerintah dan
masyarakat harus berupaya untuk mengatasi masalah ketimpangan kesejahteraan
masyarakat dengan cara seperti pengembangan potensi daerah, adanya pengawasan
terhadap penggunaan anggaran, dan mendorong implementasi kebijakan lingkungan
yang berkelanjutan.