Abstrak


Identifikasi Cedera pada Atlet Pelatda Para-Badminton NPCI Provinsi Jawa Tengah Menghadapi PEPARNAS Solo 2024


Oleh :
Oktavia Wahyu Kinanti - O0220085 - Fak. Keolahragaan

Oktavia Wahyu Kinanti. O0220085. Identifikasi Cedera Pada Atlet Para-Badminton NPCI Provinsi Jawa Tengah Menghadapi Peparnas Solo 2024. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2025

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Mengetahui jenis cedera yang dialami oleh atlet Para-badminton Pelatda NPCI Provinsi Jawa Tengah dalam persiapan menghadapi PEPARNAS Solo 2024. 2) Mengetahui penanganan cedera yang dilakukan pada atlet  Para-badminton Pelatda NPCI Provinsi Jawa Tengah dalam persiapan menghadapi PEPARNAS Solo 2024.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatiif yang bersifat deskripttif. Metode ini digunakan untuk menjelaskan cedera yang dialami oleh atlet pelatda Para-Badminton dalam persiapan menghadapi Peparnas 2024 dan bagaimana upaya tim dalam menagani cedera-cedera yang dialami atlet para-badminton. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan penyebaran kuisioner kepada responden melalui google form.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Tim Para-badminton NPCI Provinsi Jawa Tengah telah melakukan persiapan yang cukup matang melalui beberapa upaya, yaitu proses pemantauan dan perekrutan atlet yang dilakukan beberapa tahun sebelum kejuaraan berlangsung, pemusatan latihan dengan porsi latihan umum dan khusus, serta adanya dukungan sumber daya baik secara materil maupun moril yang mendorong persiapan atlet menuju peparnas 2024 dapat lebih baik. 2) Jenis cedera yang sering dialami atlet selama pemusatan latihan yaitu memar pada bagian kaki, lecet-lecet, kram pada betis, cedera otot (strain), dan cedera pada ligamen (sprain). Adapun faktor yang paling banyak memengaruhi terhadinya cedera yaitu kurangnya pemanasan, kurang konsentrasi, lapangan tidak rata, mengalami kecemasan, tidak menggunakan sepatu yang sesuai, tidak melakukan pendinginan dengan serius, dan teknik bermain yang kurang tepat. 3) Penanganan cedera yang dilakukan tim yaitu, penanganan awal dengan menggunakan metode RICE (Rest, Ice, Compression, dan Elevation). Apabila cederanya cukup parah maka akan dilakukan melalui pemeriksaan lebih lanjut, serta atlet juga dapat melakukan pemulihan secara mandiri.

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa dalam menghadapi kejuaraan Peparnas Solo 2024, cedera yang paling sering dialami atlet selama pemusatan latihan yaitu memar, cedera otot, dan kram. Adapun penagangan yang dilakukan sudah sesuai prosedur seperti penanganan awal dengan menggunakan metode RICE. Meski demikian, ada beberapa atlet yang melakukan pemulihan secara mandiri. Hal ini dapat menjadi perhatian manajemen dalam peningkatan aksesibilitas fasilitas penanganan cedera dan program pemulihan atlet secara holistik, baik dari fisik, mental, maupun emosional.

Kata kunci: Jenis cedera, penanganan cedera, Para-badminton, National Paralympic Committee